Jokowi Sebut Data Pertahanan tak Bisa Dibuka Seperti 'Toko Klontong', Ini Respons Ganjar

Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo. (Foto: tangkapan layar youtube)
 

JAKARTA -- Calon Presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespons soal pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai data pertahanan yang tidak bisa semua dibuka seperti 'toko klontong'.

Menurut Ganjar, dirinya hanya meminta data umum yang bisa disampaikan secara umum sehingga bukanlah data pertahanan yang bersifat tertutup atau tidak bisa dikemukakan.

“Oh tidak, saya tidak (meminta) memberikan data, makanya kemarin saat debat yang saya sampaikan itu data luar negeri terkait dengan indeks, beberapa indeks. Indeks pertahanan dan sebagainya dan itu data umum, bukan data dari dalam negeri,” ujar Ganjar saat di Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Ganjar, hanya satu data dari dalam negeri yang ditanyakan kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pada saat debat capres terkait minimum essential force atau kekuatan pokok minimal (MEF).

“Hanya berapa persen. Benar tidak segini? Hanya itu saja, tapi larinya malah ke mana-mana, nggak, saya nggak bongkar-bongkar. Bahkan saya sekarang ikuti di media, wah ini rahasia,” tegas Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut data yang ia paparkan pada saat debat sudah tidak tertera di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan berasal dari sumber lainnya.

“Saya waktu cari data itu tidak menemukan di Kemenhan. Justru kita bertanya-tanya apakah karena ini tidak ada buku putih pertahanan sehingga kita blank tak bisa membaca, ataukah sengaja tak ditampilkan,” jelas Ganjar. "Maka kalau ada yang mengatakan tak mengedukasi saya edukasi, eh kita tidak punya buku putih pertahanan loh. Dan di seluruh dunia ada, maka kita menjadi tidak jelas maka berubah-ubah. Maka saya sampaikan perencanaannya harus bottom up.”

Ganjar menyatakan dalam debat ketiga itu dirinya tidak pernah bermaksud untuk menyerang secara personal kepada calon presiden manapun. Dia ingin debat berlangsung interaktif, di mana ada adu argumen dari setiap calon presiden.

“Kalau saya rasanya tidak pernah sekalipun menyerang Pak Prabowo dan Mas Anies? Secara pribadi itu enggak itu, semua kebijakan kok. Karena saya memang akan mengedukasi. Semua yang saya sampaikan visi-misi, bagaimana diplomasi internasional kita, bagaimana kelembagaan kita, bagaimana kita fighting pada kondisi hari ini,” kata Ganjar menegaskan.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.