Pelajaran Coding dan AI Diupayakan Masuk RUU Sisdiknas: 50 Ribu Sekolah Siap Ajarkan Coding dan AI
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI
Abdul Mu’ti (kiri) menyaksikan murid-murid sekolah belajar coding belum lama ini. (Foto: Biro Kerja Sama dan Humas Setjen Kemendikdas)
JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti menyatakan, Indonesia bersiap menjalankan kurikulum pendidikan kecerdasan buatan (AI) sehingga pelatihan guru untuk menerapkan kurikulum ini sudah dimulai.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI terus bersiap untuk bisa menjalankan kurikulum pendidikan yang mengadopsi materi pembelajaran tentang kecerdasan buatan di tengah geliat dunia yang menghadapi perkembangan digital yang terus melaju.
Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan kurikulum pendidikan AI telah selesai disiapkan. "Pelatihan gurunya sudah dimulai. Nanti kita usahakan juga ada keterkaitannya dengan sertifikasi guru," kata Mu'ti pada awal Juni 2025.
Abdul Mu’ti menyatakan pemerintah telah menyiapkan pelajaran kecerdasan buatan (AI) dan coding sebagai mata pelajaran pilihan untuk siswa sejak SD hingga SMA. Menurut dia, setidaknya lebih dari 50 ribu sekolah sudah siap mengimplementasikan pelajaran tersebut. “Bukan kurikulum lho ya, tapi mata pelajaran pilihan. Di SD mulai kelas lima, SMP dan SMA mulai kelas satu,” jelas dia.
Dengan demikian, menurut Abdul Mu'ti, guru yang mengajar coding dan AI bisa dihitung sebagai pemenuhan jam mengajar. Ia pun mengakui peran penting guru dalam mengadopsi teknologi digital untuk dunia pendidikan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin juga mengingatkan soal pentingnya mengambil keputusan yang tepat terkait digitalisasi dunia pendidikan. "Yang penting kita jangan salah langkah dalam hal AI. Karena akan berakibat fatal," ujar Toni.
Saat ini, pembelajaran AI masih menjadi mata pelajaran pilihan di sekolah. Rencananya, materi ini akan diintegrasikan dalam kurikulum sehingga AI bisa terlibat di semua mata pelajaran.
Kemendikdasmen pun berupaya untuk memasukkan unsur pendidikan coding dan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menilai bahwa pemanfaatan teknologi merupakan hal penting untuk diakomodasi dan direspon sebagai tantangan eksternal.
"Nah bagaimana kita mengaturnya itu di dalam Sisdiknas," kata Atip saat diskusi di kompleks parlemen, Jakarta, belum lama ini.
Saat ini, Atip mengatakan, Kemendikdasmen memang sedang menyiapkan program pembelajaran terkait AI dan coding yang akan dimulai sejak kelas 5 SD. Ia menjelaskan bahwa revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas itu merupakan inisiatif dari DPR. Namun ia mengatakan pihak kementerian pun perlu menyusun langkah substantif sebagai penyelenggara pendidikan.
Atip memahami bahwa parlemen menginginkan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk para pelajar, tetapi hal itu juga harus dicapai secara berkeadilan hingga semua pihak bisa mendapatkan akses pendidikan yang sama.
Dari sisi pemerintahan, menurut Atip, revisi Undang-Undang itu bakal dilakukan dengan tiga pendekatan. Yang pertama yakni pendekatan parsial dengan menghapus atau menambah pasal tertentu dalam mewujudkan pendidikan bermutu. "Lalu ada pasal yang memang secara total diubah karena keperluan tertentu," kata dia.
Dan yang ketiga, sambung Atip, pemerintah akan mengajukan agar RUU tersebut mengatur berbagai hal yang belum diatur. Salah satunya, kata dia, soal pendidikan atau pemanfaatan teknologi.
Atip menilai bahwa UU yang diundangkan pada tahun 2003 itu disusun dengan memperhatikan kebutuhan pada saat itu. Namun, kata dia, UU juga harus disusun untuk diberlakukan hingga masa depan. "Jarak 22 tahun ini pasti sudah banyak fakta-fakta perubahan kebutuhan sekaligus juga tantangan-tantangan baru di bidang pendidikan yang dihadapi, sehingga memerlukan re-regulasi, pengaturan kembali," katanya.
(ant/eye)
Post a Comment