Kans Dukung Capres 2024 dari PDIP, Demokrat: Megawati tak Pernah Jahat dengan SBY

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman. (foto: dpr.go.id)

JAKARTA -- Partai Demokrat akan kembali membuka komunikasi untuk membahas peluang koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).

Peluang kerja sama tersebut juga semakin terbuka dengan adanya wacana pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Saya rasa kami sangat senang apabila Ibu Megawati berkenan untuk menerima Pak SBY, Pak SBY siap, dan Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan kami, tidak pernah jahat dengan Demokrat," ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (5/9/2023). "Ibu Megawati tidak pernah jahat dengan Demokrat, tidak pernah jahat dengan Pak SBY, ya kan? Saya rasa kami pun, Pak SBY pun menghormati Ibu Mega."

Salah satu hubungan baik antara SBY dengan Megawati adalah saat Partai Demokrat mendukung almarhum Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR RI untuk periode 2009 sampai 2013. Namun perihal koalisi, akan dirapatkan dan diputuskan Majelis Tinggi Partai Demokrat terlebih dahulu.

Peluang kerja sama tersebut juga semakin besar, mengingat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. AHY merupakan putra SBY, sedangkan Puan putri Megawati.

Kendati demikian, Partai Demokrat juga tak menutup komunikasi dengan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Apalagi keduanya memiliki pengalaman kerja sama pada Pilpres 2019.

"Jadi sekarang ini 50 persen, 50 persen, Pak Prabowo dan Pak Ganjar ya kan, semua baik. Hubungan kami dengan Ibu Megawati juga baik, dengan Pak Prabowo juga baik," ujar anggota Komisi III DPR itu.

PDIP pun membuka peluang untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat. Apalagi PDIP dan Partai Demokrat pernah bertemu yang ditunjukkan oleh Puan Maharani dengan AHY. Komunikasi ke depan tentu dalam rangka untuk menyatukan visi dan pandangan terhadap Indonesia ke depan.

"Saya kira komunikasi politik itu terus berlanjut sampai dengan sekarang dan mungkin dalam beberapa waktu ke depan komunikasi politik itu akan dibuka kembali dan mungkin saja diintensifkan," jelas Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.