Muhammadiyah: PBB dan Negara Besar Jangan Standar Ganda dalam Konflik Israel-Palestina

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. (foto: suaramuhammadiyah.id)
 


PADANG PANJANG -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan negara-negara adidaya tidak boleh menetapkan standar ganda terhadap konflik di Jalur Gaza antara Israel dan Palestina. Haedar melihat PBB dan negara-negara besar harus mengambil peran menghentikan konflik di Jalur Gaza lantaran sudah terlalu banyak korban berjatuhan dari warga sipil terutama lansia dan anak-anak.


"PBB dan negara besar harus menegakkan perdamaian, menghentikan perang sekaligus menjadikan Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Jangan menetapkan standar ganda," kata Haedar di Padang Panjang, Sabtu (4/11/2023), seperti dikutip dari Antara.


Haedar menyebut PP Muhammadiyah telah mengeluarkan sikap mengecam keras agresi militer yang dilancarkan zionis Israel terhadap penduduk sipil Palestina. Menurut dia, sudah saatnya antara pimpinan Palestina dan Israel duduk bersama mencari jalan keluar selain peperangan.


Sebelumnya PP Muhammadiyah berhasil mengumpulkan donasi Rp 13 miliar untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas zionis Israel.


Adapun teknis penyerahan bantuan Muhammadiyah ke Palestina, Haedar menyebut memakai beberapa skema. Pertama melalui mitra-mitra lokal yang sudah bergabung dalam program sebelumnya. Mitra-mitra lokal dapat menyalurkan bantuan dari stok obat dan makanan yang dikirim dari daerah-daerah di Palestina luar Kota Gaza.


Kedua dengan mengirimkan bantuan dari Indonesia yang berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia yang juga akan mengirim bantuan melalui Mesir dan Palang Merah Internasional. Bantuan melalui Pemerintah Indonesia akan diberangkatkan akhir pekan ini.


Haedar mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia untuk Palestina. Ia menilai pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi, di PBB menjadi bukti sikap tegas, kokoh, dan istiqomah Indonesia dalam membela Palestina dan mengutuk agresi dan penjajahan Israel.


“Kami sekali lagi memaklumatkan bahwa pengumpulan dana untuk Palestina merupakan bentuk keprihatinan Muhammadiyah, dan nanti kami harapkan berbagai pihak untuk melakukan gerakan yang sama," kata Haedar menegaskan. 


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.