Beberapa Kali Salah Sebut Asam Sulfat Baik untuk Ibu Hamil, Gibran Minta Maaf

Calon wakil presiden (Cawapres) 2024 nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: tvonenews.com)

JAKARTA -- Di media sosial (medsos) saat ini viral soal calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang salah menyebut asam sulfat untuk gizi ibu hamil. Seharusnya maksud dari Wali Kota Solo itu adalah asam folat, sejenis vitamin B kompleks yang perlu dicukupi dengan baik oleh ibu hamil.

"Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak," kata Gibran pada acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023). Dalam beberapa kesempatan lain, Gibran juga masih menyebut asam sulfat untuk ibu hamil.

Namun setelah viral, Gibran kemudian mengoreksi kesalahannya satu hari kemudian. Dalam salah satu program yang diusungnya, putra Presiden RI Joko Widodo itu memang menyertakan pengentasan stunting salah satunya lewat pemberian susu bagi ibu hamil.

Gibran pun meminta maaf karena salah menyebut asam sulfat dibutuhkan untuk ibu hamil mencegah stunting. Padahal, seharusnya yang dibutuhkan untuk ibu hamil adalah asam folat, bukan asam sulfat. Putra Presiden Joko Widodo itu pun mengoreksi pernyataannya dan meminta maaf.

"Apa sih kemarin saya nyebutnya? Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran Rakabuming Raka kepada awak media di Gelora Bung Karno (GBK) Arena Jakarta, Senin (4/12/2023). "(Yang benar) asam folat. Sori, sori ya, maaf, mohon dikoreksi."

Wali Kota Solo itu pun tidak ambil pusing soal anggapan masyarakat terhadap dirinya karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat. Gibran mempersilakan masyarakat untuk menilai. "Ya monggo, biar warga yang menilai ya."

Selain itu, Gibran angkat bicara soal pemberian susu UHT yang mendapat kritik. Ia menjelaskan bahwa bantuan susu UHT hanya untuk anak-anak yang berusia dua tahun ke atas. "Itu untuk yang dua tahun ke atas, kemarin kan sudah saya sampaikan. Tetap fokus ke ASI, MPASI juga, ya itu kalau dua tahun ke bawah kan otomatis kan ASI," jelas dia.

Dalam kampanyenya, capres Prabowo Subianto dan Gibran gencar memberikan susu gratis saat menyapa warga. Pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu kerap mensosialisasikan pencegahan stunting. Teranyar, Gibran membagi-bagikan susu kepada anak-anak dan ibu-ibu di Kelurahan Poris Gaga, Tangerang, Banten, Senin (4/12/2023). Ia didampingi sang istri, Selvi Ananda.

Adapun asam sulfat diketahui merupakan sejenis bahan kimia, umumnya digunakan untuk pembuatan baterai, atau bisa menjadi bahan baku proses pembuatan pupuk. Dikutip dari Medicine Net, Selasa (5/12/2023), sulfat adalah garam yang terbentuk ketika asam sulfat bereaksi dengan bahan kimia lain. Ini adalah istilah luas yang digunakan untuk menggambarkan dua bahan kimia utama berbasis sulfat sintetis, yaitu sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES). Itu dihasilkan dari minyak bumi dan sumber tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.

Bahan ini biasanya ditemukan dalam produk pembersih dan produk perawatan pribadi seperti sampo  sejak tahun 1930-an. Sulfat dapat menarik minyak dan air. Karena sifat ini, bahan ini dapat menempel pada air dan minyak/kotoran, sehingga mengangkatnya dari rambut, kulit, dan permukaan. 

Sulfat bertindak sebagai surfaktan atau zat yang mengurangi tegangan permukaan cairan seperti minyak dan air, sehingga membuatnya lebih mudah menyebar. Kegunaan utama SLS dan SLES adalah untuk menghasilkan busa dan menghilangkan minyak dan kotoran. Busanya juga memberikan kesan daya pembersih yang lebih kuat.

Sulfat bisa ditemukan pada sabun cair, deterjwn (laundry dan piring), shampo, pasta gigi, pupuk hingga pestisida. Tidak ada bukti sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES) dikaitkan dengan kanker, infertilitas, kelainan perkembangan, dan penyakit lainnya; karenanya, sulfat tidak terlalu tidak aman atau berbahaya.

Namun banyak kontroversi mengenai produk sulfat karena dampaknya terhadap kulit, rambut, dan lingkungan. Senyawa ini perlahan-lahan dapat menumpuk di dalam tubuh jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, namun jumlahnya biasanya minimal dan tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.