Komunitas Sastra di TIM Gelar Peringatan 40 Hari Wafatnya Penyair dan Budayawan Prof Abdul Hadi WM

 

Penyair, Sastrawan, dan Budayawan Prof. Abdul Hadi WM. (Foto: Dok.Pribadi/TIM)

JAKARTA -- Panitia peringatan 40 hari wafatnya Penyair, Sastrawan, dan Budayawan Prof. Abdul Hadi WM mengundang segenap penggiat budaya, mahasiswa, serta masyarakat umum untuk menghadiri kegiatan yang digelar pada Senin, 26 Februari 2024, di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Menurut Ketua Panitia Peringatan 40 Hari Wafatnya Abdul Hadi WM, Nanang R Supriyatin, saat ini persiapan kegiatan sudah fix, termasuk tempat dan para pengisi acara.

“Saya bangga dan berterima kasih kepada teman-teman komunitas yang begitu antusias menyiapkan acara ini,” ujar Nanang setelah technical meeting di TIM, Kamis (22/2/2024).

Nanang menambahkan, kegiatan dibagi dalam dua sesi, yakni siang hari dimulai pukul 14.00 WIB, dan malam hari mulai pukul 19.00 WIB.

Adapun untuj acara siang, akan diisi dengan diskusi dengan menghadirkan Agus R.Sarjono, Maman S. Mahayana, dan Sofyan RH.Zaid sebagai pembicara, dengan moderator Riri Satria.

Seusai diskusi acara dilanjutkan dengan musikalisasi dan pembacaan puisi karya Abdul Hadi WM oleh anggota komunitas yang telah terdaftar.

Para peserta itu adalah Boyke Sulaiman (Dari Barat ke Timur), Narima Berly Ivana (Doa untuk Indonesia), Dyah Kencono Puspito Dewi (Laut). Lalu Feri Putra (Malam Teluk), Guntoro Sulung (Nina Bobo Sebuah Kursi), Sihar Ramses Simatupang (Exodus), dan Giyanto Subagio yang akan membacakan puisi dengan judul “Tuhan Kita Begitu Dekat”.
 
Kemudian Trilogi (Maut dan Waktu), Nina Karenina (Dalam Gelap), Nurhayati dan Rokhanah (Gerimis), Evan YS (Ombak Itulah), Wig SM (Pelabuhan Ini, Aku Tak Tahu), Piet Yuliakhansa (Sajak Putih), Nuyang Jaimee (Madura), CapCay Syaifullah dan Tatan Daniel, serta musikalisasi puisi “Lagu Dalam Hujan” oleh Rinidiyanti Ayahbi.

Sedangkan untuk acara malam hari, diisi dengan doa dan zikir bersama, tari sufi oleh RK Production, serta testimoni dan pembacaan puisi oleh Gayatri Wedotami, Asrizal Nur, Dr M. Subhi Ibrahim (Paramadina), Imam Ma’arif, Jose Rizal Manua, Oktavianus Masheka, Sutardji Calzoum Bachri, Emi Suy, Isbedy Stiawan ZS, dan Arief Joko Wicaksono.

“Selain untuk mengenang penyair yang telah memberikan kontribusi luar biasa pada perkembangan sastra tanah air, kami berharap kegiatan ini juga dapat menarik minat masyarakat, terutama para mahasiswa, untuk meneladani sosok Abdul Hadi WM dengan mengapresiasi karya-karyanya,” harap Nanang.

Prof Abdul Hadi WM wafat pada Jumat, 19 Januari 2024, di usia 77 tahun. Beliau dimakamkan di kawasan Jatiasih, Bojong Kulur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kegiatan memperingati 40 hari wafatnya Abdul Hadi WM merupakan hasil kerja sama 14 komunitas penggiat sastra di Jakarta dan sekitarnya, yakni Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), Komunitas Forum Sastrawan Indonesia (FSI), Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI), Komunitas Sastra Reboan, Komunitas Satarupa (Perempuan Pekerja Seni), Komunitas Lukisan Daun & Kopi Teddy Arte.

Kemudian Komunitas Literasi Betawi (KLB), Komunitas Srikandi (Komunitas Seni Budaya), Komunitas Literasi Kompasiana (LitKom), Komunitas Sastra Jakarta Timur (KSJT), Komunitas Istana Puisi, Komunitas Cakra Budaya Indonesia, Komunitas Planet Senen, serta Komunitas RK Production.

‘Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Unit Pelaksana Teknis (UPT) PDS HB Jassin, dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) yang telah mendukung acara peringatan 40 hari wafatnya Abdul Hadi WM. Semoga kegiatan semacam ini dapat menjadi tradisi karena kepergian seorang sastrawan, seniman, maupun budayawan adalah duka bagi kita semua,” tutup Nanang. 


(las)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.