Kemdiktisaintek Sediakan Sebanyak 1.100 Kuota Beasiswa S3 bagi Para Dosen di Indonesia

Beasiswa/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
 

JAKARTA -- Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menyediakan sebanyak 1.100 kuota beasiswa program doktoral atau S3 untuk para dosen di Indonesia.

"Kita meluncurkan hari ini untuk 1.100 kesempatan atau 1.100 pos Beasiswa Doktor/S3," ujar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Jakarta, Senin (2/6/2025), seperti dikutip dari Antara.

Mendiktisaintek mengatakan, program ini merupakan upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dosen di tanah air yang memiliki gelar doktor. Ia memaparkan saat ini hanya terdapat sekitar 25,05 persen dari jumlah sekitar 300.000 dosen di Indonesia yang telah memiliki gelar doktor.

"Sehingga, keinginan kita bersama bahwa dosen-dosen itu memiliki gelar S3 itu bisa cepat terlaksana karena kebetulan kalau kita lihat data sampai saat ini baru 25,05 persen dari 300 ribu yang memiliki gelar doktor," jelas Brian.

Brian juga mengatakan jumlah sebanyak 1.100 kuota beasiswa tersebut memiliki kemungkinan bahwa jumlahnya akan ditambah di kemudian hari. Ia mengungkapkan, Kemdiktisaintek kini tengah berkomunikasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) RI untuk menambah anggaran beasiswa sehingga jumlah kuota beasiswa bisa bertambah menjadi 2.000 orang.

Melalui langkah tersebut, Brian berharap kualitas pendidikan tinggi di Indonesia bisa semakin meningkat, seiring bertambahnya dosen lulusan S3 di Indonesia.

"Artinya program akademik dan pendidikan menjadi naik, lulusan juga semakin baik. Di saat yang bersamaan tentu dengan memiliki gelar S3 berarti proses kenaikan pangkatnya akan lebih baik, lebih mudah, yang pada akhirnya juga bisa menaikkan dan meningkatkan pendapatan dosen karena mereka sudah memiliki gelar S3," ucap Brian.

Terkait hal tersebut, Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi langkah Kemdiktisaintek dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Menurutnya, hal ini menunjukkan komitmen dan keberpihakan Kemdiktisaintek kepada peningkatan kualitas pendidikan tinggi, riset dan teknologi, juga kepada para dosen.

"Nah tentu saja bukan hanya kompetensinya, tapi juga peningkatan karier, kesejahteraan, dan juga mungkin secara umum perlindungan kepada mereka," kata Hetifah menandaskan.


(ant/eye)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.