Lakukan Restrukturisasi, TikTok Shop Kembali PHK Ratusan Karyawan
![]() |
PHK/ilustrasi/(Foto:pixabay) |
JAKARTA -- Gelombang PHK belum berakhir. Pasca merger dengan Tokopedia, TikTok Shop dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di Indonesia.
Menurut laporan Bloomberg, salah seorang sumber yang mengetahui hal ini mengatakan bahwa PHK massal ini berdampak pada divisi logistik, operasional, marketing, dan pergudangan. Kabarnya, ByteDance masih akan melakukan PHK lagi bulan Juli 2025 mendatang. Akibat pemangkasan ini, total karyawan Tokopedia dan TikTok Shop di Indonesia disebut tersisa 2.500 orang dari yang sebelumnya 5.000 karyawan.
Dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/6/2025), PHK unit bisnis e-commerce milik ByteDance Ltd itu dilakukan sebagai langkah pemangkasan biaya setelah merger dengan Tokopedia pada 2024. PHK ini dilakukan sebagai bagian dari penyelarasan strategi bisnis pasca-penggabungan operasional dengan Tokopedia tahun lalu. Setelah merger, Tokopedia kini dikenal sebagai Shop Tokopedia.
Juru bicara TikTok mengatakan bahwa perusahaannya secara berkala menilai kebutuhan bisnis dan membuat penyesuaian. Hal itu dilakukan untuk memperkuat perusahaan. "Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan," jelas juru bicara TikTok.
Sebelum kabar PHK terbaru, ByteDance juga pernah memangkas 450 karyawan TikTok Shop di Indonesia pertengahan tahun 2024. Itu adalah PHK pertama yang dilakukan setelah TikTok Shop dan Tokopedia merger awal tahun lalu.
TikTok Shop tengah mempercepat perombakan operasinya di Indonesia, dengan mengurangi sebagian besar staf yang diperolehnya setelah bergabung dengan Tokopedia milik GoTo Group dalam kesepakatan senilai 1,5 miliar dollar AS.
Bagi TikTok, Indonesia adalah pasar terbesar kedua untuk transaksi TikTok Shop. Menurut laporan firma analisis data video commerce, Tabcut.com, sebagaimana dilaporkan Momentum Works, Indonesia menyumbang 6,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 100,5 triliun) terhadap total gross merchandise value (GMV) TikTok Shop tahun 2024. J
Jumlah itu tumbuh 39 persen dari tahun ke tahun (year over year/YoY). Indonesia berada di bawah Amerika Serikat yang menyumbang 9 miliar dollar AS (sekitar Rp 145,8 triliun) terhadap GMV TikTok Shop. Adapun total GMV TikTok Shop tahun 2024 adalah 32,6 miliar (sekitar Rp 528,6 triliun). Akan tetapi, TikTok Shop harus menghadapi persaingan ketat dari pemain e-commerce lain di Indonesia, seperti Shopee (Sea Ltd) dan Lazada yang dibekingi oleh Alibaba Group Holding Ltd.
Indonesia sendiri merupakan pasar terbesar bagi TikTok Shop. Namun, unit marketplace ByteDance ini juga menghadapi persaingan yang begitu ketat dengan perusahaan sejenis lainnya, seperti Shopee dan Lazada.
(berbagai sumber/dkd)
Post a Comment