Kemendikdasmen Salurkan Bantuan untuk Rehabilitasi Sekolah Korban Bencana Erupsi Semeru
JAKARTA -- Sebagai wujud aksi tanggap bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terjadi pada 19 November 2025 lalu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) turun ke lapangan meninjau situasi ekosistem pendidikan bagi ratusan siswa yang terdampak.
Melalui tim yang terdiri atas Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Timur, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Pusat Perbukuan, Pusat Standar Kebijakan Pendidikan dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), Kemendikdasmen berupaya memastikan proses pembelajaran tetap terlaksana dengan aman dan nyaman. Hal ini dilakukan dengan memindahkan para murid ke sekolah terdekat serta mendirikan tenda kelas darurat, termasuk mendukung proses pemulihan mental anak-anak.
“Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan proses pembelajaran serta pemulihan mental dan psikososial untuk para korban dampak erupsi Gunung Semeru. Selain mendirikan tenda kelas darurat, Kemendikdasmen juga memberikan 550 paket perlengkapan belajar siswa, 200 paket perlengkapan darurat keluarga, sejumlah buku paket, buku bacaan, dan bantuan operasional tanggap darurat," ujar Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/11/2025).
Selanjutnya, Kemendikdasmen juga meninjau sekolah terdampak bencana yang rencananya akan direvitalisasi. Suharti menyebut pelaksanaan revitalisasi tersebut menunggu status sekolah yang saat ini masih tahap pengecekan pasca-terjadinya erupsi.
Untuk memastikan keberlanjutan pendidikan pascabencana, Kemendikdasmen juga bekerja sama dengan sejumlah pihak terkait dalam proses rehabilitasi dan penyelenggaraan kelas darurat. Beberapa organisasi kemanusiaan turut mendukung dengan menyediakan bantuan psikososial dan distribusi perlengkapan belajar.
"Kami akan terus mengawal pendidikan bagi anak-anak terdampak dan berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung pemulihan jangka panjang pascabencana," kata Suharti menandaskan.
(***)


Post a Comment