 |
| Agenda Future Link 2025 menghadirkan diskusi lintas sektor yang berfokus pada digitalisasi budaya dan UMKM sebagai pilar pembangunan ekonomi kreatif nasional. Acara ini adalah kolaborasi dari Huawei Indonesia bersama KA Unsoed, IKAFU Unsoed, Ikapol Unsoed, BEM Unsoed, dan Bhineka Ceria. |
PURWOKERTO, 28 November 2025 — Agenda Future Link 2025 menghadirkan diskusi lintas sektor yang berfokus pada digitalisasi budaya dan UMKM sebagai pilar pembangunan ekonomi kreatif nasional. Acara ini adalah kolaborasi dari Huawei Indonesia bersama KA Unsoed, IKAFU Unsoed, Ikapol Unsoed, BEM Unsoed, dan Bhineka Ceria. Panitia menghadirkan ratusan mahasiswa Unsoed, organisasi kepemudaan, serta perwakilan alumni lintas fakultas.
Pembukaan acara turut dihadiri oleh aktor-aktor strategis yang sebelumnya mengisi sesi seremonial seperti Rektor Unsoed Prof. Akhmad Sodiq, serta Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria; Ketua KA Unsoed sekaligus Anggota DPD RI, Dr. Abdul Kholik SH MH; Ketua Bhineka Ceria, Nana Alfana; Presiden BEM Unsoed, Hafidz Baihaqi. Kehadiran para pejabat lembaga negara ini memperlihatkan besarnya dukungan institusi pendidikan dan pemerintah terhadap kolaborasi kampus, industri, dengan komunitas kreatif.
Dalam diskusi utama, Staf Khusus Menteri Kebudayaan, Annisa Rengganis, menyampaikan bahwa budaya tidak boleh dipisahkan dari inovasi anak muda. “Identitas budaya kita adalah kekuatan, bukan beban. Di era digital, budaya bisa menjadi sumber kreativitas dan daya tarik global jika dikelola oleh anak-anak muda yang paham teknologi. Future Link 2025 memberi ruang penting untuk kolaborasi budaya dan digitalisasi yang autentik,” jelas Annisa, dalam keterangan yang diterima Gebrak.id, Sabtu (29/11/2025).
Sementara itu, dari perspektif ekonomi, Hasby Muhammad Zamri, Staf Khusus Menteri UMKM, mengajak mahasiswa untuk melihat UMKM sebagai wadah inovasi generasi muda. “UMKM bukan lagi usaha kecil yang hanya bertahan, tetapi sektor yang sedang berevolusi. Digitalisasi membuka peluang agar UMKM naik kelas melalui teknologi, efisiensi, dan kreativitas. Kita butuh lebih banyak founder muda yang membawa cara pandang baru,” ungkapnya. Para peserta, turut berdiskusi mengenai strategi pemasaran digital, ekonomi kreatif lokal, hingga potensi kolaborasi mahasiswa dengan pemerintah dalam program inkubasi UMKM.
(rilis/zaky)
Posting Komentar untuk "Unsoed Future Link 2025: Sinergikan Digitalisasi Budaya, Kreativitas, dan UMKM"