Imam Akbar Al-Azhar Kecam Taliban yang Larang Wanita Afghanistan untuk Kuliah

Imam Akbar al-Azhar Syekh Ahmed at-Tayeb. (foto: al azhar)

JAKARTA -- Imam Akbar al-Azhar Syekh Ahmed at-Tayeb menyampaikan pesan keras kepada Taliban setelah melarang wanita Afghanistan belajar di perguruan tinggi. Ia mengingatkan kaum Muslim dan non-Muslim bahwa keputusan itu tidak mencerminkan ajaran Islam.

Dilansir di Wam, Jumat (23/12/2022), Imam Besar Al-Azhar Syekh Ahmed Al-Tayeb yang juga memimpin Dewan Tetua Muslim menyatakan prihatin dengan larangan Taliban terhadap wanita yang menghadiri kuliah di universitas di Afghanistan. Dewan Muslim dengan tegas menentang langkah semacam itu yang merampas hak dasar wanita atas pendidikan. Padahal menempuh pendidikan bagi wanita dilindungi oleh hukum Islam.

Syekh Ahmed Al-Tayeb lantas menyerukan semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa semua wanita dan anak perempuan mendapatkan hak penuh atas pendidikan, sambil mempertahankan martabat dan hak-haknya dalam syariah Islam.

Dewan Muslim menegaskan kembali bahwa Islam membebaskan wanita dari tradisi pra-Islam yang merampas hak-haknya. Dewan Muslim juga menyerukan upaya terpadu untuk memastikan bahwa gadis dan wanita muda diberikan pendidikan penuh dan martabat yang dipertahankan, sesuai ajaran Islam.

Dilansir di DW, larangan terbaru dari Taliban tersebut dikutuk sejumlah elemen masyarakat dan tokoh dunia. Warga Afganistan juga mengungkapkan rasa frustrasinya. Selain berkumpul untuk memprotes keputusan di luar kampus di tengah kehadiran aparat keamanan yang ketat, banyak yang meramaikan media sosial dan mengutuk larangan tersebut.

Di luar Afganistan, aturan Taliban yang melaranga mahasiswi di universitas telah dikecam oleh para pemimpin dunia dan organisasi hak asasi manusia.

Misi Perhimpunan Bangsa Bangsa (PBB) di Afganistan mendesak Pemerintah Taliban untuk segera mencabut keputusan kontroversial itu.

(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.