Menkeu Sri Mulyani Sayangkan Baru 0,1 Persen dari Penduduk Indonesia Penerima Beasiswa LPDP

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani. (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan saat ini penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) masih tergolong minim. Jumlah penerima beasiswa masih sangat rendah, yakni sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengatakan, saat ini LPDP menyekolahkan atau memberikan beasiswa kepada sebanyak 40.174 penerima, belum termasuk pemberian beasiswa melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Agama.

“Dengan jumlah penerima 200.000 mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa LPDP, ini kalau dalam persentase penduduk, baru 0,1 persen dari penduduk Indonesia,” ujar Sri Mulyani kepada awak media, Kamis (3/8/2023), dikutip dari Antara, Jumat (4/8/2023).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan beasiswa bagi 159.752 penerima dan melalui Kementerian Agama sebanyak 20.089 penerima. “Jadi, total penerima LPDP ada 200.000 kira-kira yang sedang menerima beasiswa,” jelas Sri Mulyani

Menurut Sri Mulyani, jumlah penerima beasiswa tersebut perlu terus ditingkatkan untuk mendukung kemajuan Tanah Air, terutama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Kalau Indonesia ingin maju terus menjadi negara dengan pendapatan tinggi, menuju visi Indonesia Emas 2045, hanya 0,1 persen belum cukup. Jadi, perjalanan kita dan tantangan kita masih besar.”

Sri Mulyani menyebut beasiswa LPDP mewadahi berbagai program studi dengan kuota dan anggaran terus bertambah tiap tahunnya. Menurut dia, ada spesialisasi tertentu yang bahkan kuotanya penuh tapi justru peminatnya kurang dari jumlah kuota yang disiapkan. "Menkes juga agresif minta seribu dokter spesialis. Jadi LPDP kayak palugada (apa lu mau gua ada)," cetusnya.

Menurut Sri Mulyani, kuota dokter spesialis yang disiapkan per tahunnya sebanyak seribu penerima beasiswa. Namun kuota tersebut hanya terpenuhi setengahnya. "Ini baru enam ratus orang, duitnya ada orangnya tidak ada, agak sombong sedikit menterinya," kata dia. 


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.