Poros Ganjar Maupun Poros Prabowo Bersaing Gaet Erick Thohir di Bursa Cawapres

Menteri BUMN RI sekaligus Ketum PSSI Erick Thohir. (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Bursa calon wakil presiden (cawapres) baik di poros Ganjar Pranowo maupun di poros Prabowo Subianto semakin ketat. Pengamat politik, Ari Nurcahyo merasa, Erick Thohir menjadi nama yang masih memiliki peluang di kedua poros.

Ari Nurcahyo mengatakan, di Koalisi Indonesia Maju (KIM) persaingan memang semakin kompleks. Semua memiliki posisi tawar dan saling berkompetisi agar usulannya bisa dipilih sebagai cawapres.

Jika sebelumnya cuma ada satu pilihan yaitu Muhaimin Iskandar, kini ada banyak pilihan. Ada Airlangga Hartarto yang diusung Partai Golkar, Erick Thohir yang didukung PAN, Yusril Ihza Mahendra dari PBB, dan AHY dari Partai Demokrat.

Bahkan, Hashim Djojohadikusumo sempat menyampaikan Yenny Wahid masuk pula bursa cawapres. Selain itu, ada nama Gibran Rakabuming Raka yang masuk bursa untuk meraih pemilih muda dan mendekatkan dengan Jokowi.

Adapun di poros Ganjar Pranowo ada nama-nama seperti Mahfud MD, Erick Thohir, Sandiaga Uno, dan Andika Perkasa. Menurut Ari, posisi Erick Thohir cukup unik karena masih masuk bursa cawapres di kedua poros.

"Muncul juga Pak Erick Thohir, ini menarik. Erick Thohir muncul di kedua sisi, baik Prabowo maupun Ganjar," kata Ari, Jumat (22/9), dikutip dari Antara.

Direktur Eksekutif Para Syndicate itu menilai, elektabilitas Erick Thohir secara perorangan memang tinggi. Bahkan, dalam kategori cawapres, nama Erick Thohir memiliki peningkatan elektabilitas paling signifikan.

Persoalannya, sambung Ari, apakah pasangan Prabowo-Erick mampu memiliki keserasian lebih kuat dibandingkan yang lain. Meski begitu, ia melihat, kondisi ini menunjukkan usaha Erick Thohir membranding diri berhasil.

Menurut Ari, Erick Thohir memiliki investasi politik yang sudah cukup besar. Erick Thohir merupakan bagian dan masuk tokoh Nahdlatul Ulama (NU), merupakan Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI yang kinerjanya cukup baik.

"Dekat anak muda, profesional. Erick perlu disimulasikan dalam survei, Prabowo-Erick, Prabowo-Airlangga, mana lebih kuat magnet elektoralnya," kata Ari menegaskan. 


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.