Pengkajian Ramadan 1445 H PP Muhammadiyah di UMY, Abdul Mu'ti Ingatkan Kultur Dakwah Muhammadiyah

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti. (Foto: muhammadiyah.or.id)

JAKARTA -- Pengkajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) resmi ditutup oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, pada Rabu (20/3/2024).

Mu’ti menyampaikan terima kasih kepada UMJ dan seluruh stakeholder yang terlibat menyukseskan agenda Pengkajian Ramadan 1445 H ini. Termasuk juga kepada narasumber yang memberikan perspektif dan mencerahkan.

Menurut Mu'ti, dari pembahasan tema Dakwah Kultural, yang tidak boleh dilupakan untuk dibangun adalah kultur dakwah Muhammadiyah. Lebih-lebih di era yang sudah berubah ini.

Guru Besar Pendidikan Islam ini menyingkat kultur dakwah Muhammadiyah dengan 'Hidup'. Hidup oleh Mu’ti ditafsirkan dengan gerakan dakwah yang hadir bahwa dakwah Muhammadiyah yang solutif terhadap berbagai macam persoalan.

“Bukan dakwah yang reaktif, tetapi dakwah yang responsif dan dakwah yang antisipatif,” ujar Mu'ti dalam pernyataannya seperti dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Kamis (21/3/2024).

Hidup selanjutnya, lanjut Mu'ti, adalah kultur dakwah yang inklusif, dengan tagline besarnya yaitu “Muhammadiyah for All”. "Dakwah inklusif menjadi arah untuk Muhammadiyah di masa sekarang dan yang akan datang."

Kultur yang harus ada dalam dakwah Muhammadiyah juga dinamis, kreatif, menggerakkan, menggembirakan, multichannel, dan aktif. Sehingga berbagai pendekatan dakwah bisa hidup dalam kultur dakwah Muhammadiyah untuk menyampaikan Agama Islam.

Dakwah, sambung Mu'ti, juga harus unggul, berkemajuan, dan senantiasa up to date. Selain itu yang harus ada dalam kultur dakwah Muhammadiyah adalah populis, dengan arti dakwah Muhammadiyah harus luwes tapi tidak boleh lemes.

“Setelah acara pengkajian ini mudah-mudahan bapak dan ibu memiliki spirit baru, semangat baru untuk lebih yakin dengan Muhammadiyah untuk percaya diri mendakwahkan Islam Itu melalui gerakan Muhammadiyah,” jelas Mu'ti. 

Mu'ti kembali mengingatkan, menggerakkan dakwah Muhammadiyah harus percaya diri, tidak boleh inferior tetapi juga tak boleh over confidence. "Sehingga Muhammadiyah ini melalui gerakannya dapat menghadirkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam," kata dia menegaskan.


(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.