Breaking News: Iran Resmi Tutup Selat Hormuz, Perang Besar Dimulai!

Pemandangan di Selat Hormuz, Iran/ilustrasi. (Foto: Anadolu Agency)


ISTANBUL -- Parlemen Republik Islam Iran telah menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran menyusul serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, Minggu (22/6/2025). Selat Hormuz merupakan salah satu jalur laut yang paling penting bagi lalu lintas pasokan minyak dunia.

"Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup," ujar Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran, sebagaimana disiarkan televisi Iran Press TV, Senin (23/6/2025). "Keputusan akhir mengenai hal tersebut akan ditetapkan oleh Dewan Keamanan Tertinggi Nasional."

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (22/6/2025) menyatakan bahwa militer AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

Serangan tersebut terjadi di tengah eskalasi menyusul serangan militer Israel yang didukung AS terhadap Iran sejak 13 Juni 2025 lalu. Serangan ini yang memicu serangan balasan dari Teheran.

Otoritas Israel menyebut sekurangnya 25 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan rudal Iran. Sementara, 430 warga Iran tewas dan lebih dari 3.500 lainnya terluka dalam serangan Israel ke negara tersebut.

Di sisi lain, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Minggu (22/6/2025) menyatakan, Amerika Serikat dianggap telah membuka Kotak Pandora, dan tidak seorang pun dapat memprediksi skala bencana yang mungkin terjadi. Nebenzia menyatakan hal tersebut ketika mengomentari operasi militer Pemerintahan Washington terhadap Iran.

"AS telah membuka Kotak Pandora, tidak seorang pun tahu bencana dan penderitaan baru apa yang akan ditimbulkan," kata Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB.

Diplomat Rusia itu menekankan bahwa Pemerintahan Moskow mengecam keputusan Washington untuk menyerang Iran. "Rusia mengutuk dengan tegas tindakan tidak bertanggung jawab, berbahaya, dan provokatif yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Republik Islam Iran, negara berdaulat anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa," katanya menandaskan.

(anadolu/ant/eye)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.