Ternyata Bupati Lampung Tengah Korupsi Rp 5,75 miliar untuk Lunasi Pinjaman Selama Kampanye Pilkada 2024


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya (AW) terjerat operasi tangkap tangan (OTT) karena menerima uang sekitar Rp 5,75 miliar. Uang tersebut diduga dipakai melunasi pinjaman bank untuk kebutuhan kampanye selama Pilkada 2024 sebesar Rp 5,25 miliar. (Foto: Ilustrasi/Pixabay)


JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya (AW) terjerat operasi tangkap tangan (OTT) karena menerima uang sekitar Rp 5,75 miliar. Uang tersebut diduga dipakai melunasi pinjaman bank untuk kebutuhan kampanye selama Pilkada 2024 sebesar Rp 5,25 miliar.

"Total aliran uang yang diterima AW mencapai lebih kurang Rp 5,75 miliar yang di antaranya diduga digunakan untuk dana operasional bupati sebesar Rp 500 juta dan pelunasan pinjaman bank yang digunakan untuk kebutuhan kampanye pada tahun 2024 sebesar Rp 5,25 miliar," ujar Pelaksana Harian Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Mungki Hadipratikto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2025) dikutip dari Antara.

Mungki menjelaskan uang Rp 5,75 miliar itu terdiri atas biaya komitmen sebesar 15–20 persen dari pengondisian pengadaan barang dan jasa selama periode Februari hingga November 2025, yakni setelah menunjuk langsung rekanan atau penyedia barang dan jasa yang merupakan perusahaan milik keluarga atau tim pemenangan selama Pilkada 2024.

Sementara Rp 500 juta diperoleh Ardito Wijaya setelah PT Elkaka Putra Mandiri (PT EM) memenangkan tiga paket pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah dengan total nilai proyek Rp 3,15 miliar.

"Atas pengondisian tersebut, AW diduga menerima fee (biaya komitmen) sebesar Rp 500 juta dari MLS selaku pihak swasta, yaitu Direktur PT EM melalui perantara ANW," jelas Mungki.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada 9–10 Desember 2025 dan mengamankan lima orang.

Pada 11 Desember 2025, KPK mengumumkan lima orang tersebut sebagai tersangka, yakni Bupati Lampung Tengah periode 2025–2030 Ardito Wijaya (AW), anggota DPRD Lampung Tengah Riki Hendra Saputra (RHS), adik Bupati Lampung Tengah sekaligus Ketua Palang Merah Indonesia Lampung Tengah Ranu Hari Prasetyo (RNP), Pelaksana Tugas Kepala Badan Pendapatan Daerah Lampung Tengah sekaligus kerabat dekat Ardito Wijaya bernama Anton Wibowo (ANW), serta Direktur PT Elkaka Putra Mandiri Mohamad Lukman Sjamsuri (MLS).

Kelima orang tersebut menjadi tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait pengadaan barang dan jasa, serta penerimaan lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah tahun anggaran 2025.


(antara/***)

Posting Komentar untuk "Ternyata Bupati Lampung Tengah Korupsi Rp 5,75 miliar untuk Lunasi Pinjaman Selama Kampanye Pilkada 2024"