Muhammadiyah Terjunkan Tim Dokter Orthopedi Bantu Korban Gempa Cianjur

Muhammadiyah Disaster Management Center. (foto: mdmc)

JAKARTA -- Muhammadiyah menerjunkan dokter spesialis bedah dan spesialis orthopedi untuk membantu menangani para penyintas gempa Cianjur. Tim dokter Orthopedi ini menjadi kebutuhan mendesak karena banyaknya korban gempa yang mengalami patah tulang.

“Menko PMK mendapatkan laporan kebutuhan dokter spesialis bedah dan ortopedi yang masih sangat terbatas, atas laporan tersebut Menko PMK meminta jaringan Rumah Sakit Muhammadiyah Aisyiyah agar menerjunkan dokter spesialis bedah dan dokter ortopedi,” kata Wakil Sekretaris Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) PP Muhammadiyah, Mashuri Mashuda, dalam keterangan persnya, Rabu (23/11/2022).

Untuk dokter spesialis orthopedi, menurut Mashuri, MDMC sudah menugaskan Meiky Fredianto, spesialis orthopedi RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta hingga Sabtu (26/11/2022). Meiky juga salah satu anggota Divisi Tanggap Darurat Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah.

Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi (TDRR) MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto, mengatakan, Muhammadiyah melalui MDMC dan dukungan Lazismu sudah mengerahkan personel dalam respons tanggap darurat gempa Cianjur, Senin (21/11/2022). Berbagai tahapan respons tanggap darurat akan digelar Muhammadiyah di sana.

“Mobilisasi sumber daya Muhammadiyah sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang dimiliki dan pemetaan wilayah terdampak untuk pendirian pos pelayanan tahap awal sudah dilakukan. Pemetaan untuk menentukan jenis kebutuhan layanan masih terus dilakukan,” jelas Indrayanto.

Menurut Indrayanto, MDMC-Lazismu pada respons tahap awal akan fokus pada kebutuhan dasar layanan kesehatan, hunian, air bersih, dan dukungan logistik makanan.

“Tentunya kerja-kerja Muhammadiyah akan selalu berkoordinasi dengan pemangku kebijakan setempat dalam hal ini posko induk BPBD dan koordinasi lintas sektor bersama sinergi dengan lembaga lainnya,” tegas Indrayanto.

Untuk mendukung semua itu, Indrayanto menambahkan pos koordinasi dan pos pelayanan Muhammadiyah sudah didirikan. Pos koordinasi itu berada di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Cianjur, Jalan Doktor Muwardi 120 A, dan pos pelayanan didirikan di Islamic Centre Muhammadiyah Jl. Cilengsar No. 10 Cipanas.

Layanan medis menjadi salah satu prioritas karena di lapangan, jumlah korban cukup banyak. “Kami mengirim tim medis dari RSI Jakarta Pondok Kopi dan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung yang akan bertugas di lapangan dari 22-29 November 2022,” kata Indrayanto.

Tim medis RSI Jakarta Pondok Kopi akan berfungsi sebagai tim advance yang salah satu tugasnya melaksanakan assesemen medis cepat (rapid health assesment), sedangkan RS Muhammadiyah Bandung bertugas memberi bantuan layanan medis.

Tahap selanjutnya, Indrayanto menambahkan, MDMC dan Lazismu akan memperluas layanan bagi warga terdampak dengan memberi pendampingan psikososial dan pendidikan darurat. Kedua layanan itu cukup penting sebagai upaya dukungan pemulihan kondisi psikologis warga pasca bencana, terutama bagi anak-anak yang banyak menjadi korban gempa ini.

“Untuk mendukung kerja-kerja kemanusiaan ini, penggalangan dana akan menjadi fokus utama Lazismu, donasi bisa dilakukan melalui rekening Lazismu,” jelas Indrayanto.


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.