Partai Golkar Dianggap Kian Percaya Diri Usung Airlangga Hartarto Sebagai Capres 2024

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (foto: telusur.id/istimewa)

JAKARTA -- Survei LSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas Partai Golkar yang berada di angka 14,5 persen dipengaruhi oleh kepuasan publik terhadap penanganan pandemi Covid-19. Salah satu yang berandil besar dalam penanganan pandemi adalah Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto yang juga merupakan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar.

Peneliti senior dari Pusat Riset Politik-Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN), Firman Noor, mengungkapkan hasil survei LSI Denny JA tersebut bisa saja menjadi argumentasi Partai Golkar untuk makin percaya diri mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) 2024.

"Sumber kepercayaan diri Golkar, saya kira, bisa saja hasil survei itu dijadikan argumentasi," kata Firman dalam keterangan kepada awak media, Rabu (2/11/2022).

Menurut Firman, Golkar berkomitmen untuk mengusung sosok Airlangga sebagai capres. Sebab Golkar sedari awal telah berkomitmen mengusung ketua umum partai Golkar tersebut jadi capres.

"Ini semua perangkat Golkar, SDM, dan kader sedang diarahkan untuk mendongkrak suara Airlangga dengan berbagai macam cara," jelas Firman.

Firman juga menekankan elektabilitas partai tidak bisa langsung dikonversi menjadi elektabilitas calon yang diusung. Begitu pula perolehan suara partai tidak otomatis menjadi suara capres. "Permasalahannya adalah tidak dengan sendirinya suara di partai bisa dikonversi menjadi suara capres-cawapres. Itu sudah terbukti," tegas dia.

Partai politik, lanjut Firman, patut mempertimbangkan berbagai macam faktor dalam melihat sosok capres yang bakal didukung. Tidak hanya sekadar sebab posisi atau jabatan ketua umum. Partai harus mampu secara komprehensif melihat kandidat.

"Ini tentu saja mengukur akseptabilitas seorang ketum tidak bisa hanya disandingkan dengan para ketum yang lain. Memang nanti orientasi pemilih juga tidak melihat posisi ketum, saya kira, tapi memang satu popularitas yang dibangun oleh banyak faktor. Jadi ini harus jadi perhatian dari siapa pun yang ingin mengangkat nama ketumnya," ujar Firman menegaskan.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.