Enam Langkah Mengatur Keuangan dengan Bijak jika Resesi Terjadi

Mengatur keuangan/ilustrasi. (foto: pixabay)

JAKARTA -- Resesi ekonomi terdengar menakutkan karena akan berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup masyarakat. Kondisi Indonesia hingga awal 2023 memang cenderung dalam posisi aman. Akan tapi, tidak ada salahnya mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu resesi terjadi.

Tindakan bijaksana yang dapat dilakukan adalah mulai mengatur keuangan dengan bijak. Sebaiknya dimulai dari hal kecil agar kelak terbiasa pada hal-hal yang besar.

Kepala kanal digital di Sequis, Antonius Tanada, dalam keterangan persnya, seperti dikutip dari caricuan.republika.co.id, pada Rabu (3/1/2023), memberikan enam langkah yang perlu disiapkan supaya tidak khawatir berlebihan jika terjadi resesi.

1. Skala prioritas

Skala prioritas diperlukan supaya arus kas sehat. Buatlah daftar kebutuhan dari yang penting dan harus didahulukan. Lalu penting, namun, masih bisa ditunda. Kemudian penting dan bisa ditunda, dan lantas tidak penting serta tidak harus dipenuhi. Jika terbiasa membuat skala prioritas, maka dalam kondisi resesi atau tidak, seseorang terbiasa hidup hemat. Membuat skala prioritas juga bisa membantu gaji tidak cepat habis ketika masih di pertengahan bulan.

2. Jaga penghasilan

Resesi sering dibarengi dengan tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) tinggi sehingga penting untuk mempertahankan kekuatan finansial supaya kebutuhan pokok tetap terpenuhi. Pertimbangkan mencari pekerjaan tambahan, tentu yang tidak mengganggu pekerjaan utama, supaya penghasilan bisa bertambah.

3. Belanja sesuai kebutuhan

Beli barang sesuai dengan kebutuhan, gunakan skala prioritas yang sudah dibuat sebelumnya supaya kebutuhan primer terpenuhi. Belanja harus tetap dilakukan karena konsumsi saat ini penting bagi perputaran roda perekonomian nasional agar dapat terus produktif. Agar pendapatan tak tergerus untuk belanja tapi tetap bisa mendukung perekonomian nasional, maka gunakan uang dengan bijak, yakni saat resesi, belanja untuk kebutuhan pokok dan yang penting-penting dahulu.

4. Dana darurat

Dana darurat menjadi instrumen penting ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jika sudah terbiasa membuat dana darurat, pertimbangkan untuk memperbesar jumlahnya. Rumus dana darurat adalah tiga kali dari pengeluaran bulanan bagi lajang dan enam kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berkeluarga.

5. Asuransi jiwa dan kesehatan

Jika sudah bijak mengatur pengeluaran dan berbelanja berdasarkan skala prioritas, mungkin masih tersedia dana untuk asuransi. Asuransi yang perlu dimiliki antara lain adalah kesehatan dan jiwa.

6. Investasi

Jika sudah memiliki dana darurat, tabungan, dan asuransi, adalah langkah yang baik untuk mengembangkan aset yang ada dengan berinvestasi. Investasi berguna untuk menjaga nilai aset, yang belum tentu sama pada tahun-tahun mendatang karena inflasi. Instrumen investasi risiko rendah seperti reksadana pasar uang dan surat berharga negara bisa menjadi pilihan untuk kondisi saat ini.

 

(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.