Rekor, Elon Musk Orang Pertama yang Kehilangan Rp 3,1 Triliun dalam Setahun!

Miliarder Elon Musk. (foto: news.abplive.com)

JAKARTA -- Elon Musk mencetak rekor menjadi orang pertama dalam sejarah yang kehilangan lebih dari 200 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun dalam setahun. Padahal pada 2022, miliader asal Amerika Serikat itu menduduki puncak daftar miliarder tahunan Majalah Forbes untuk pertama kalinya.

Musk berhasil mengalahkan mantan CEO Amazon Jeff Bezos yang menjadi orang terkaya di dunia selama empat tahun terakhir. Setahun sebelumnya, Musk menjadi orang kedua dengan peningkatan kekayaan bersih menjadi lebih dari 200 miliar dolar AS.

Kekayaannya memuncak menjadi 340 miliar dolar AS pada November 2021. Pada April 2022, bos Tesla dan Twitter itu diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar 273,6 miliar dolar AS. Padahal, dua tahun sebelumnya, Musk menduduki peringkat ke-31 dunia dalam daftar Forbes dengan saham perusahaan kendaraan listriknya di angka 72,24 miliar dolar AS.

Namun, roda selalu berputar dan itulah yang terjadi pada Musk. Kini kekayaan pria 51 tahun itu anjlok menjadi 137 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan nilai saham di Tesla, turun 65 persen pada tahun 2022. Pada 2012, ketika Musk memulai debutnya di daftar Forbes, kekayaan bersihnya diperkirakan 'hanya' mencapai 2 miliar dolar AS.

Musk, dikutip dari Independent, Selasa (3/1/2022), menjadi orang terkaya di dunia hingga Desember 2022. Namun, posisinya segera dikalahkan oleh bos LVMH Bernard Arnault. Menurut Bloomberg, penurunan saham Tesla sangat tajam. Musk telah banyak menjual untuk membantu menutupi pembelian Twitter senilai 44 miliar dolar AS yang membuat Tesla tidak lagi menjadi aset terbesarnya.

Bloomberg juga melaporkan 44,8 miliar dolar AS saham Musk di Space Exploration Technologies Corp atau SpaceX, melebihi 44 miliar dolar AS saham Tesla. Sejak menjadi bos Twitter, Musk telah menghabiskan banyak waktunya mengurusi platform tersebut.

Hal itulah yang membuat para investor Tesla khawatir. Musk telah menghadapi pengawasan internasional atas manajemen langsungnya di Twitter karena memecat ratusan karyawan, menangguhkan jurnalis yang meliput perusahaannya, berhenti mengatur penyebaran disinformasi Covid-19, dan mengizinkan penggunaan neo-Nazi.


(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.