Polri Siapkan Pengamanan Khusus di Jalur Mudik Rawan Kejahatan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. (foto: tribratanews polri)

JAKARTA -- Polri sebagai pengendali pengamanan mudik Lebaran 2023 menyiapkan satuan tugas (satgas) pengamanan khusus untuk jalur-jalur rawan tindak pidana. Jalur yang dimaksud seperti jalur rawan bajing loncat (begal) dan penodongan.

"Wilayah-wilayah yang potensi terjadi tindak pidana bajing loncat, penodongan, dan sebagainya, kami telah siapkan satgas pengamanan, yang merupakan gabungan dari Brimob, Reserse, dan TNI untuk melakukan penyisiran," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Senin (17/4/2023), dikutip dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Polri secara resmi memulai operasi pengamanan mudik Lebaran 2023 bersandi Operasi Ketupat 2023 dengan melaksanakan apel gelar pasukan di Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023). Apel serupa juga dilaksanakan serentak di polda seluruh Indonesia.

Dalam operasi ini, kata Kapolri, dikerahkan 148.261 personel gabungan terdiri atas TNI, Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, satpol PP, dinas perhubungan, dinas kesehatan, pramuka, dan mitra kamtibmas lainnya.

Personel tersebut ditempatkan di 2.787 posko yang terdiri atas 1.857 pos pengamanan yang berfungsi sebagai pusat informasi, pengaturan, dan rekayasa arus lalin, serta memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan, dan pusat keramaian lainnya.

Sebanyak 713 pos pelayanan yang berfungsi untuk tempat istirahat pengemudi, manajemen rest area, pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis, dan berbagai layanan lainnya. Selain itu, juga disebar ke 217 pos terpadu yang berfungsi untuk pusat kendali operasi serta terintegrasi bersama pemangku kepentingan terkait yang dilengkapi dengan command center. "Kami telah menurunkan tim untuk melaksanakan pengamanan dan pengawalan," kata Jenderal Sigit.

Dengan kehadiran pos-pos pelayanan dan pengamanan, jenderal bintang empat itu mempersilakan masyarakat yang mendapatkan informasi atau mengalami gangguan keamanan untuk melapor ke posko-posko tersebut. "Nanti kami akan tindak lanjuti," kata mantan Kabareskrim Polri tersebut.

Menurut Jenderal Sigit, dengan segala persiapan di seluruh wilayah yang dilewati pemudik, baik itu jalur tol maupun nontol, diharapkan betul-betul dijaga dan dikawal dengan baik. Meski demikian, masyarakat yang hendak mudik diimbau untuk menggunakan jalur-jalur yang sudah disiapkan. Dengan demikian, lanjut dia, tidak ada pemudik tersesat yang berdampak menambah pajang rute perjalanan.

"Jadi, rute tol itu sudah dipersiapkan, jalur non-tol arteri sudah dipersiapkan, di situ ada pos-pos pelayanan yang nantinya menginformasikan sosialisasi terkait dengan informasi jalur yang ada. Apabila ada masyarakat yang mungkin ingin mengambil jalur lain, lebih baik turun dan menanyakan kepada petugas supaya tidak tersesat," kata Jenderal Sigit mengingatkan.

Untuk itu, Kapolri meminta kepada seluruh jajarannya yang bertugas di lapangan untuk memberikan pelayanan terbaik apabila ada hal-hal yang ditanyakan oleh masyarakat.

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.