Tentang Penyerangan Terhadap Kantor MUI, Bisa Jadi Islamophobia

Din Syamsuddin. (foto: genpi.co)

Oleh M. Din Syamsuddin *)

Sungguh memprihatinkan dan itu terjadi, Selasa, 2 Mei 2023. Patut diduga pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) terpapar Islamophobia.

Tindakan yang menyasar kantor lembaga Islam itu akan mudah dipahami sebagai bermotif kebencian terhadap MUI atau Islam. Maka jelas Islamophobia itu ada dan nyata.

Namun, tindakan berupa penyerangan atau perusakan terhadap masjid/mushalla atau tokoh Islam seperti yang terjadi di beberapa tempat terakhir ini dapat dipersepsikan sebagai tindakan sistematis dan tendensius. Kejadian serupa pernah terjadi berentetan jelang Pemilu/Pilpres 2019 tapi tidak pernah ada pengungkapan yang jelas. Waktu itu, Mabes Polri hanya menyatakan pelakunya ada orang-orang gila.

Kejadian-kejadian seperti itu mengingatkan kita di seputar tahun 1965 dulu kala sering terjadi perusakan masjid dan mushalla, serta penyerangan terhadap ulama dan zuama. Seperti masa itu, kita pun sekarang merasa living years dangerously atau hidup pada tahun-tahun bahaya.

Maka kepada Polri harus mampu menangkap pelakunya dan mengungkap siapa dalang yang bermain di balik layar. Sayang pelakunya tidak dapat diinterogasi karena meninggal atau dianggap gila. Kok orang-orang gila bisa beramai-ramai merusak tempat ibadah ya?


*) Mantan Ketua Umum MUI/Mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.