Din Syamsuddin Dikabarkan Dukung Anies, PP Muhammadiyah: Itu Hak Politiknya

Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin. (Foto: hidayatullah.com)


JAKARTA -- Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, tak mempermasalahkan dukungan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada pasangan capres-cawapres Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Menurut Abdul Mu'ti, itu merupakan hak politik dari Din Syamsuddin.


"Itu bagian dari hak politik Pak Din sebagai warga negara Indonesia dan kami tidak ada persoalan apapun dengan apapun yang beliau pilih dan lakukan," ujar Abdul Mu'ti di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Kamis (9/11/2023), dikutip dari Antara.


Muhammadiyah sendiri memberikan kebebasan kepada pengurus dan anggotanya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Muhammadiyah tak melarang warga Muhammadiyah secara pribadi untuk mendukung satu pasangan calon tertentu.


"Mereka memiliki afiliasi dan pilihan politik sesuai dengan hati nuraninya. Walaupun kalau misalnya seseorang menjadi pimpinan di perserikatan atau pimpinan di amal usaha mereka memang harus mematuhi apa yang menjadi ketentuan di Muhammadiyah," ujar Abdul Mu'ti menjelaskan.


PP Muhammadiyah sudah menerbitkan aturan internal bagi seluruh pengurusnya. Jika ada pengurus yang bergabung dengan tim pemenangan pasangan calon tertentu, sosok tersebut harus menonaktifkan status kepengurusannya.


"Tapi nanti setelah semua perhelatan selesai, 'saya menjadi caleg terpilih atau tidak terpilih', kalau tidak terpilih jelas mbalek lagi. Tapi yang terpilih ya kita nggak tahu, tapi balik lagi itu boleh," cetus Abdul Mu'ti.


Adapun kedatangann Abdul Mu'ti ke TPN Ganjar-Mahfud dalam rangka menyerahkan undangan kepada pasangan tersebut untuk menghadiri dialog publik yang diinisiasi PP Muhammadiyah. Acara tersebut akan digelar pada 23 November 2023 mendatang.


"Ganjar-Mahfud bisa memaparkan visi-misi dan berdialog langsung dengan peserta dialog yang hadir. Tujuannya untuk mendapatkan pencerahan dan informasi terkait program lima tahun ke depan yang akan dijalankan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud," ujar Abdul Mu'ti.


Dalam dialog publik tersebut, Muhammadiyah juga akan melakukan telaah kritis terhadap program-program yang ditawarkan oleh Ganjar-Mahfud. Langkah ini juga dilakukan terhadap bakal capres-cawapres lainnya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.



(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.