Indonesia di Posisi Kedua Negara Paling Sering Dilanda Gempa
Gempa bumi/ilustrasi. (Foto: pixabay)
JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa data statistik menyebut Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara paling banyak dilanda gempa.
"Tahukah, kita ada di peringkat kedua," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, seperti dikutip dari Antara, Kamis (4/1/2024).
Daryono menyampaikan bahwa berdasarkan data periode 1990 sampai dengan 2024, Indonesia berada di urutan kedua dengan 166 kali gempa besar, setelah China yang mengalami sebanyak 186 kali gempa.
Daryono mengemukakan, di Indonesia terdapat 13 segmen subduksi lempeng, lebih dari 295 sesar aktif termasuk yang belum terpetakan. "Banyaknya aktivitas gempa di berbagai tempat akhir-akhir ini masih wajar dan bukan berarti saling picu antargempa karena memang sumber gempa kita banyak.
Daryono mengimbau warga waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor (land slide) dan runtuhan batu (rock fall). "Apalagi pasca-hujan ketidakstabilan lereng mudah terjadi sehingga dapat memicu longsor," jelasnya.
Daryono mengatakan, hingga tahun 2023, BMKG terus melakukan kegiatan penguatan Literasi Kebencanaan Gempabumi dan Tsunami dengan menyusun buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami.
Daryono menambahkan, BMKG juga melakukan kegiatan penguatan kapasitas Mitra BMKG dan masyarakat di daerah rawan bencana gempa bumi tsunami melalui program Sekolah Lapangan Gempabumi dan Tsunami (SLG) untuk stakeholder/masyarakat dan BMKG Goes to School (BGTS) untuk siswa sekolah.
Hingga tahun 2023, lanjut Daryono, BMKG juga telah berhasil memfasilitasi sembilan Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di delapan kabupaten untuk mendapatkan Pengakuan Internasional dari UNESCO sebagai Tsunami Ready Community.
Di samping itu, BMKG juga telah berhasil memfasilitasi 10 Komunitas Masyarakat Siaga Tsunami di empat kabupaten/kota untuk mendapatkan pengakuan Masyarakat Siaga Tsunami Level Nasional. Pengakuan di Level internasional akan dilanjutkan pad tahun 2024.
(zak)
Post a Comment