Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus: Ahok tak Tahan Lihat Jokowi Rusak Demokrasi
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus. (Foto: dpr.go.id)
JAKARTA -- Di media sosial (medsos) X, sebagian warganet menganggap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ebagai ‘kuda putih’ Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Julukan itu disematkan pada Ahok karena Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok untuk mencegah pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergabung dengan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, guna menghadapi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di putaran kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan, narasi soal 'kuda putih' itu sangat lucu.
"Ahok itu keluar dari Pertamina karena tidak tahan melihat Jokowi menggunakan kekuasaan untuk memenangkan anaknya, merusak tatanan, merusak demokrasi," ujar Deddy di akun medsos Tiktoknya, belum lama ini.
Deddy pun membantah keras narasi 'kuda putih'. Ia menegaskan, narasi kuda putih omong kosong belaka. "Tidak ada kuda putih, yang ada 'rambut putih'!" tegas dia.
Deddy mengakui paslon Prabowo-Gibran sangat mungkin masuk putaran kedua Pilpres 2024. Namun, ia memprediksi Prabowo-Gibran akan kalah di putaran kedua.
Deddy memastikan, di putaran kedua, seluruh rakyat Indonesia termasuk pendukung Anies-Muhaimin, akan bersatu untuk menumbangkan dinasti Jokowi.
"Rakyat akan memastikan negara ini tidak jatuh kepada orang yang serakah, emosional, punya rekam jejak masa lalu, dan anak yang belum bisa kerja untuk memimpin negara ketika Presiden RI berhalangan," tegas Deddy.
Sebelumnya, Ahok mengundurkan diri sebagai komisaris utama PT Pertamina Persero. Langkah ini diambil dalam rangka ingin fokus mengampanyekan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024
(eye)
Post a Comment