Nama Kaesang Pangarep Muncul pada Bursa Pilwalkot Surakarta

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan putranya, Kaesang Pangarep (kanan). (Foto: tribunnews.com)

JAKARTA -- Nama putra Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, muncul pada bursa peserta Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surakarta yang rencananya akan terselenggara pada bulan November 2024. Peneliti dari lembaga survei Solo Raya Polling Suwardi mengatakan, tepatnya ada 12 nama yang muncul usai jajak pendapat yang melibatkan 19 responden.

Selain Kaesang, nama lain yang juga masuk pada bursa tersebut, yakni penguasa Pura Mangkunegaran Adipati Mangkunegara X, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, Ketua DPRD Kota Surakarta Budi Prasetyo, Sekda Kota Surakarta Budi Murtono, Ketua FKUB HM Mashuri, serta Rheo Yuliana Fernandes yang merupakan putra Ketua DPC PDIP Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Selain itu, muncul juga nama Ketua Bapilu PDIP Kota Surakarta Her Suprabu, anggota DPR RI RA Yashinta Sekarwangi Mega yang merupakan putri politisi PDIP Aria Bima, Rektor Unsa Astrid Widayani, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surakarta yang juga putri politisi senior Akbar Tanjung, Sekar Tanjung, serta politisi PKS Sugeng Riyanto yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta.

Suwardi mengatakan, jajak pendapat tersebut dilakukan selama sepuluh hari. Menurut dia, pertanyaan yang diajukan kepada 19 responden melingkupi empat hal, salah satunya tantangan Solo ke depan, setelah sebelumnya dipimpin putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

"Selain itu, karakteristik pemimpin Kota Solo, siapa tokoh yang kira-kira memiliki karakteristik seperti itu, siapa kira-kira yang akan masuk dalam bursa calon pemimpin Kota Solo," kata Suwardi di Solo, Jumat (8/3/2024), seperti dikutip dari Antara.

Suwardi menambahkan, 19 responden tersebut berasal dari berbagai kalangan, di antaranya akademisi, politisi, pengusaha, budayawan, pemangku kebijakan keuangan, LSM, pelaku industri bidang pariwisata, tokoh pemuda, dan tokoh keraton.

Sebagai tindak lanjut, sambung Suwardi, mulai hari ini pihaknya akan memulai survei dengan melibatkan masyarakat umum. "Akan kami uji survei jajak pendapat ke masyarakat atau pemilih. Survei akan dilakukan mulai hari ini."

Suwardi mengatakan, responden merupakan masyarakat Solo yang namanya tertera dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Survei yang baik harus punya kerangka sampling yang jelas. Kerangka sampling inilah yang menjamin penduduk Kota Solo memiliki kesempatan yang sama untuk jadi responden. Itulah representasi populasi atau sampel populasi," katanya.

(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.