Dipulangin oleh Timnas Indonesia, Netizen dan Media Korsel Murka Berat

Reaksi timnas Korsel setelah kalah adu penalti vs Indonesia di perempat final Piala Dunia U-23 2024. (Foto: yonhap news)

JAKARTA -- Timnas sepak bola Indonesia membuat sejarah dengan melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menumbangkan Korea Selatan (Korsel) melalui drama adu penalti dengan skor (2-2) 11-10 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB.

Kejutan itu turut menjadi sorotan media-media massa di Korsel. Misalnya Yonhap, Chosun, dan The Korea Herald mengangkat artikel berjudul 10-man S. Korea lose to Indonesia to miss out on Paris Olympic football qualification sebagai berita utama olahraga, Jumat (16/4/2024).

Yonhap mengulas jalannya laga yang berlangsung ketat hingga 120 menit. Media itu juga menyoroti dianulirnya gol Korsel pada menit ke-8 dan keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada pemain dan pelatih Korsel.

"Korea Selatan kehilangan satu pemain pada menit ke-70 ketika Lee Young-jun, pencetak gol terbanyak mereka untuk turnamen tersebut dengan tiga gol, mendapat kartu merah langsung karena melakukan pelanggaran keras terhadap Justin Hubner. Kemudian sekitar tujuh menit memasuki waktu tambahan babak kedua, pelatih kepala Korea Selatan Hwang Sun-hong juga dikeluarkan dari lapangan setelah berdebat dengan wasit Shaun Evans," tulis Yonhap.

Dalam babak adu penalti, Yonhap menyoroti drama diulangnya penalti dari Justin Hubner dan euforia sesaat para pemain Korsel.

"Namun tinjauan VAR menetapkan bahwa Baek telah menjauhkan kedua kakinya dari garis gawang sebelum Hubner melakukan tembakan, dan pemain Indonesia itu mendapat hadiah (penalti) ulangan," demikian laporan Yonhap.

Yonhap mengulas turnamen ini adalah ajang kualifikasi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk Olimpiade Paris 2024 yang berhak diikuti oleh tiga tim teratas dan satu tempat lagi diperebutkan melalui play-off melawan Guinea.

"Dengan gagal di semifinal, rekor berturut-turut Korea Selatan berkompetisi di turnamen sepak bola putra Olimpiade berakhir di angka sembilan," tulis Yonhap.

Chosun menulis pernyataan asisten pelatih Korsel, Myung Jae Yong, yang menyebut timnya kalah karena tidak bisa memanggil pemain-pemain dari Eropa tidak bisa dijadikan alasan kalah dari timnas Indonesia U-23.

"Di turnamen ini pemain kunci yang bermain di Eropa, Bae Jun Ho (Stoke City), Yang Hyun Jun (Celtic), dan Kim Ji Soo (Brentford) tidak bisa dipanggil karena tidak dilepas klub masing-masing. Namun hal itu bukan alasan yang tepat untuk kalah dari Indonesia, yang punya ranking FIFA lebih dari 100 posisi (111 posisi) di bawah. Korea ranking 23 dan Indonesia ranking 134," tulis Chosun

Hal yang sama ditulis Dailian: "Kalah dari Indonesia yang punya posisi 100 lebih di bawah dalam ranking FIFA sulit untuk diterima."

Sementara media Korea Selatan lainnya, DT, menyebut kekalahan dari Indonesia karena buruknya permainan tim asuhan Hwang Sun Hong. "Kesalahan fatal dan pelanggaran yang tidak perlu menghasilkan kekalahan. Setelah adu penalti, Korea bertekuk lutut di hadapan Indonesia dan gagal lolos ke Olimpiade untuk kali pertama dalam 40 tahun," tulis DT.

Kemarahan media dan sejumlah netizen Korsel semakin menjadi-jadi karena kekalahan dari Indonesia membuat tim Negeri Ginseng untuk kali pertama dalam 40 tahun gagal lolos ke Olimpiade.


(nnn)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.