Wamendikdasmen Atip: Sistem Pendidikan Cerdas Dorong Manusia Bernalar Kritis
DELI SERDANG -- Bangsa Indonesia membutuhkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademis tapi juga berkarakter. Pendidikan adalah bagian untuk mengaktifkan nalar manusia agar memiliki pola pikir yang cerdas. Ini pula yang menjadi tujuan kemerdekaan negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) RI, Atip Latipulhayat, mengatakan, melalui kecerdasan akan mendorong manusia bernalar kritis sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.
"Orang yang cerdas tidak hanya berpikir rasional tapi juga cerdas secara emosional. Kecerdasan itu termasuk memiliki karakter yang kuat dan kokoh sehingga seorang individu bisa membedakan hal baik dan buruk," ujar Wamen Atip di Deli Serdang, Sumatera Utara, dalam Dialog Pendidikan "Peran Orang Tua dan Guru Dalam Membangun Karakter dan Akhlak Anak", Kamis (15/5/2025).
Menurut Atip, dengan sistem pendidikan yang tepat, akan lahir generasi hebat karena setiap anak memiliki keunikan dan karakteristik yang perlu dipahami untuk diasah agar semakin berkembang.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memahami pentingnya mencetak bangsa yang cerdas berkarakter. Hal tersebut tertuang dalam visi Pendidikan yang Bermutu untuk Semua. "Bukan hanya menyelenggarakan pendidikan tapi juga berkualitas," tegas Atip.
Lebih lanjut, Wamendikdasmen menyampaikan bahwa kualitas pendidikan terlihat dari sejauh mana pemerintah menaruh perhatian terhadap sarana dan prasarana serta peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru.
Pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2025, Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meresmikan empat program strategis yang merupakan sebagai Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden. Keempat program tersebut adalah Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan, Digitalisasi Pembelajaran, Pemberian Insentif bagi Guru Non Aparatur Sipil Negara (ASN), serta Pemberian Bantuan Biaya bagi Guru untuk Mengikuti Pendidikan D4/S1.
"Tidak mungkin kita menjadi negara sejahtera, tidak mungkin kita menjadi negara maju, kalau pendidikan kita tidak baik, pendidikan kita tidak berhasil," ucap Presiden Prabowo dalam sambutannya pada Jumat (2/5/2025) di SD Negeri Cimahpar 5, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, saat itu.
Mengutip pernyataan Presiden Prabowo tersebut, Wamen Atip menambahkan, program tersebut merupakan jawaban atas komitmen pemerintah dalam mengupayakan pendidikan bermutu yang merata.
"Dari berbagi sekolah negeri dan swasta yang dikunjungi, perhatian untuk menciptakan sekolah yang berkualitas terus dilakukan. Termasuk merehabilitasi sarana pendidikan baik yang dikelola pemerintah maupun swasta karena sekolah swasta adalah mitra pemenang dalam menyelenggarakan pendidikan," jelas Wamen Atip.
Program Peningkatan Sarana Pendidikan ini merupakan langkah konkret pemerintah sesuai visi Asta Cita Presiden Prabowo dalam memperkuat fondasi pendidikan nasional, dan memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas.
Wamendikdasmen menyebut, indikator sekolah bersih terletak pada kebersihan WC-nya. "Disebut bersih itu jika WC-nya kering," pungkasnya seraya memotivasi warga sekolah untuk senantiasa menjaga kebersihan sebagai bagian dari proses internalisasi karakter unggul bagi para murid.
(eye)
Post a Comment