Direktorat SMK Luncurkan Program Pengembangan SMK Tahun 2025

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin. (Foto: Kemendikdasmen)
 

JAKARTA -- Sebagai upaya untuk menyiapkan sumber daya lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan global, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi meluncurkan Program Pengembangan SMK Tahun 2025. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada beberapa waktu lalu ini merupakan sebuah inisiatif strategis pemerintah untuk memperkuat kualitas satuan pendidikan vokasi di Indonesia. Melalui berbagai skema bantuan yang dirancang secara komprehensif dan berkelanjutan, pemerintah berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan kompeten serta meningkatkan relevansi pendidikan SMK dengan kebutuhan dunia kerja. 

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menyampaikan bahwa Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan agar pendidikan kejuruan menyiapkan lulusan yang mampu bekerja di bidang keahliannya masing-masing. SMK bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya terampil, tetapi juga kompeten dan responsif terhadap kebutuhan dunia kerja.

Ke depan, strategi pengembangan SMK difokuskan pada penguatan berbasis keunggulan lokal. Pendekatan ini memungkinkan SMK untuk bermitra dengan industri sekitar, termasuk UMKM, tanpa harus bergantung pada industri besar. Dengan membangun ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif, SMK dapat lebih adaptif terhadap potensi dan kebutuhan daerah.

“Tantangan yang dihadapi tentu tidak mudah. Namun, hal ini tidak mengurangi semangat untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan. Pendidikan adalah mandat konstitusi dan implementasinya merupakan bagian dari komitmen negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ucap Tatang.

Sementara itu, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Arie Wibowo Khurniawan, menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan kebijakan nasional, khususnya pada poin keempat dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI terkait pengembangan SDM melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Harapannya, melalui intervensi program yang akan dijalankan oleh ekosistem SMK dapat menghasilkan SDM yang berkompeten dan akan berdampak pada peningkatan produktivitas SDM menuju Indonesia Emas 2045.

“Transformasi SMK bukan sekadar tugas institusi atau lembaga, melainkan kerja bersama lintas sektor dan pemangku kepentingan lainnya, bahwa program ini adalah bagian integral dari revitalisasi SMK dan implementasi kebijakan Asta Cita ke-4, menuju Indonesia Emas 2045,” ucap Arie.

Terdapat beberapa Program Pengembangan SMK Tahun 2025, antara lain Program SMK Pusat Keunggulan Skema Penguatan Pembelajaran Mendalam dengan menyasar 1.100 SMK dan Skema Reguler dengan menyasar 78 SMK, Program Pengajaran Berbasis Pabrik (Teaching Factory) Skema Kolaborasi dengan sasaran 75 SMK dan Skema Reguler dengan sasaran 375 SMK, Program Projek Kreatif dan Kewirausahaan dengan sasaran 250 SMK, Program Penguatan Akses Kebekerjaan Luar Negeri dengan sasaran 750 murid SMK, dan Program Sertifikasi Bahasa Asing dengan menyasar 30.000 murid SMK, dan Program Sertifikasi Kompetensi Murid SMK dengan menyasar 67.533 murid SMK.

Kriteria, periode pendaftaran, teknis pendaftaran, dan informasi program lebih lanjut tertera pada laman resmi https://smk.kemdikdasmen.go.id dan aplikasi Takola https://takola.ditpsmk.net. 

Diluncurkannya Program Pengembangan SMK Tahun 2025 oleh Direktorat SMK menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat transformasi pendidikan vokasi agar lebih responsif terhadap dinamika zaman dan kebutuhan dunia industri. 

“Kami berharap kolaborasi erat antar semua pihak dapat terjalin untuk menyukseskan program ini. Melalui penguatan sinergi antara satuan pendidikan, pelaku usaha, industri, dan masyarakat, lulusan SMK diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, baik di tingkat daerah maupun internasional,” pungkas Arie.

(eye)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.