AS Didesak Rusia untuk Dukung Solusi 2 Negara demi Akhiri Konflik Palestina-Israel

Konflik Israel-Palestina/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
 

NEW YORK -- Rusia mendorong Amerika Serikat (AS) agar pada akhirnya menyadari kebutuhan mendesak solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina. Jika tidak, puluhan ribu kematian lagi bisa terjadi di Gaza, Palestina.

"Kami secara konsisten dan tanpa perubahan telah mengadvokasi solusi diplomatik untuk masalah Palestina berdasarkan formula dua negara. Alternatifnya adalah kematian puluhan ribu orang yang sama sekali tidak bersalah, termasuk sandera Israel yang telah ditawan selama hampir dua tahun. Dan Dewan Keamanan PBB, dengan kata lain, harus mencegah hasil ini," kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy pada Minggu (10/8/2025) di hadapan DK PBB dalam pertemuan mengenai Gaza.

Saat ini, AS terkesan cuci tangan dari situasi yang memungkinkan Israel memiliki kebebasan tanpa kendali di Gaza. "Saya berharap akhirnya, Washington akan segera menyadari hal ini," kata Polyanskiy.

Rusia bersikukuh bahwa konflik Israel-Palestina hanya mungkin berakhir jika solusi dua negara yang disetujui PBB diimplementasikan. Rusia membayangkan pembentukan negara Palestina sesuai perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Pada Jumat (25/7/2025), Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan mengakui Palestina pada September 2025, sementara Inggris menyatakan akan mengikuti jejak Prancis kecuali Israel mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.

Palestina telah diakui oleh 147 negara. Sebanyak 10 negara mengakui pada 2024, mencakup Irlandia, Norwegia, Spanyol, dan Armenia. Sementara AS yang tidak mengakui Palestina, memveto keanggotaan penuhnya di PBB pada 2024.


(Sputnik/Antara)   

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.