Ganjar tak Diundang Acara PDIP di Semarang, Pengamat: Sinyal Ganjar Kian Terbuang di Capres 2024
Rivalitas sesama kader PDIP, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani (kanan) untuk menjadi Capres 2024. (foto: sindonews.com)
JAKARTA -- Kegiatan konsolidasi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dari kepala daerah se-Indonesia oleh Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Semarang, Jawa Tengah, kembali tak mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga kader penting PDIP di Jawa Tengah. Acara pada Minggu (18/9/2022) itu beragendakan persiapan Pemilu 2024 dan digelar tanpa kehadiran Ganjar.
Analis Politik dan Direktur IndoStrategi Research and Consulting Arif Nurul Imam mengatakan, selama ini publik selalu berspekulasi soal rivalitas Ganjar dan Puan untuk mendapatkan tiket Calon Presiden (Capres) RI 2024. Menurut Arif, tidak diundangnya Ganjar memperlihatkan rivalitas terselubung antara Puan versus Ganjar itu yang semakin nyata.
"Kita bisa melihat rivalitas nyata antara Ganjar dan Puan dalam menghadapi Pilpres 2024," kata Arif kepada awak media, Selasa (20/9/2022).
Rivalitas yang semakin terlihat itu yakni Ganjar yang semakin terbuang dari setiap berbagai agenda penting konsolidasi PDIP menghadapi Pemilu 2024. Padahal posisi Ganjar merupakan kepala daerah, Gubernur Jawa Tengah, yang merupakan basis terbanyak pemilih PDIP.
Sejak kemunculan nama Ganjar sebagai capres baru pengganti Jokowi, nama Ganjar telah menimbulkan resistensi di internal PDIP. Hal ini terlihat dari beberapa kali Ganjar juga tidak menghadiri acara resmi PDIP yang dipimpin Puan Maharani.
Menurut Arif hal itu wajar dilakukan karena rivalitas Puan versus Ganjar yang berpeluang di Capres 2024 dari PDIP. "Masalahnya Ganjar bukan merupakan kader elite di PDIP berbeda dengan Puan Maharani, yang merupakan kader VIP karena keturunan biologis langsung dari Bung Karno," jelasnya.
Arif melanjutkan, inilah alasan saat ini semua politisi PDIP fokus memperjuangkan Puan sebagai Capres 2024 dan membuang Ganjar dari peluang capres internal PDIP. "Kans Ganjar diajukan capres dari PDIP masih kecil, namun bukan berarti sama sekali tidak ada," jelas dia.
Satu-satunya peluang Ganjar, lanjut Arif, masih ada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dengan tiga partai yakni Golkar, PAN, dan PPP. Namun itu dengan catatan, Ganjar perlu mendapat restu dan persetujuan dari ketua Umum-ketua umum ketiga parpol itu. Sampai saat ini pun, ia menilai ketiga parpol itu belum menyepakati satu nama capres yang akan diusung di 2024.
(dpy)
Post a Comment