Koharmatau Pikul Tanggung Jawab Kian Berat dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi Alutsista
BANDUNG -- Masalah ketersediaan dana pemeliharaan pesawat terbang sebagai subsistem dari alat utama sistem senjata (alutsista) perlu diantisipasi sejak proses awal perencanaannya. Pasalnya, berdasarkan pengalaman selama ini, unsur pemeliharaan masih kurang memperoleh perhatian.
"Dalam proses perencanaan pengadaan alutsista yang baru, itu juga amat perlu mendapat perhatian," ujar Marsekal Purnawirawan Chappy Hakim dari Pusat Studi Air Power Indonesia pada seminar tentang Kemandirian Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) menghadapi Perkembangan Teknologi Alutsista di Masa Mendatang, di Mako Koharmatau Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022).
Kegiatan seminar ini adalah dalam rangkaian peringatan ulang tahun ke-59 Koharmatau yang jatuh pada 25 Oktober 2022.
![]() |
Penyerahan cendera mata oleh Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono kepada Marsekal Purnawirawan Chappy Hakim dari Pusat Studi Air Power Indonesia. |
Seminar ini menghadirkan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Udara Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman selaku keynote speaker dan diisi oleh tiga narasumber. Yakni Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia yang juga mantan Kasau Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim, Pati Sahli Kasau Bidang Iptek dan Rektor ITDA Kolonel Lek Assintent Prof Dr. Arwin Datumaya WS, dan Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB Prof Dr Ir Tatacipta Dirgantara, serta moderator Fristian Griec.
Dankoharmatau Marsda TNI Eddy Supriyono saat membuka seminar menyampaikan bahwa seiring dengan perkembangan lingkungan strategis (lingstra), ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta tantangan di era revolusi industri 4.0, perkembangan alutsista akan semakin canggih.
"Koharmatau sebagai leading sector di bidang pemeliharaan memiliki peran strategis serta memikul tanggung jawab yang semakin berat, mengingat Koharmatau sebagai satu-satunya Komando Utama (Kotama) di lingkungan TNI yang memiliki kemampuan pemeliharaan alutsista sampai dengan pemeliharaan tingkat berat," jelas Marsda Eddy.
Marsda Eddy berharap forum seminar ini dapat dijadikan sebagai media brainstorming dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. "Terutama perkembangan teknologi di bidang alutsista dan menghasilkan outcome yang dapat dijadikan referensi bagi Koharmatau," kata dia menegaskan.
(dkd)
Post a Comment