Pembimbing Harus Mampu Membuat Jamaah Senang Jalani Ibadah Haji

Ibadah haji di Makkah/ilustrasi. (foto: pixabay)

JAKARTA -- Praktisi Bimbingan Ibadah Haji Desy Hasbiyah menyatakan, pembimbing harus bisa membuat jamaah senang saat menjalani seluruh rangkaian ibadah haji. Hal ini ia sampaikan saat menjadi pembicara Evaluasi Bimbingan Manasik Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) di Yogyakarta.

“Buat jemaah haji happy menjalani ibadah haji,” kata Desy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/12/2022).

Selain membuat senang, pembimbing haji juga harus menimbulkan rasa cinta kepada jamaah itu sendiri. Dengan demikian, dapat diketahui karakteristik dari jamaah hajinya.

Beberapa kemampuan tambahan (softskill) yang disebut harus dimiliki pembimbing, lanjut Desy, selain kecakapan ibadah, adalah kepribadian, karakteristik, komunikasi, kepemimpinan, empati, simpati, serta manajemen waktu. "Sehingga, hal ini dapat membantu mengetahui keinginan jemaahnya."

Tidak hanya itu, sambung DEsy, jamaah juga membutuhkan seorang panutan sebagai tempat berbagi. Sebab, kehadiran sosok tersebut akan memberikan kenyamanan saat berada di tanah suci.

Praktisi bimbingan ibadah haji lainnya, Cepi Supriatna, mengungkapkan, KBIHU siap bersinergi dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) RI. KBIHU saat ini bukan menjadi kompetitor Kemenag dalam hak membantu membimbing jamaah haji, tetapi sudah menjadi bagian dari mitra kerja.

"KBIHU membantu dalam aspek pembimbingan jamaah dan pihaknya tidak ikut serta sebagai regulator," ujar pria yang juga mantan Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini.

Cepi lantas mengapresiasi Kemenag karena saat ini KBIHU telah dilibatkan dalam membantu memberikan bimbingan manasik (bimsik) di Kantor Urusan Agama (KUA). "Ini bentuk sinergi antara KBIHU dengan pemerintah karena ketika dilaksanakan bimsik KBIHU telah dilibatkan dalam pemberian materi manasik haji di KUA," ucap dia.

Cepi pun berharap ke depan pembimbing haji dapat dijadikan profesi seperti profesi-profesi lainnya. Selain itu, diharapkan pula nanti terdapat tingkatan pembimbing haji, seperti pembimbing haji ahli pertama, madya, bahkan ahli utama.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.