PPKM Resmi Dicabut, Presiden Jokowi Tegaskan Bansos dan Bantuan Obat-Obatan Berlanjut pada 2023

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (foto: setkab.go.id)

JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) per hari ini, Jumat (30/12/2022). Hal itu diputuskan Jokowi dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang dinilai sudah terkendali.

"Berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 50 dan 51 Tahun 2022. Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ujar Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (30/12/2022).

Jokowi menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang berhasil dalam mengendalikan pandemi dengan baik sekaligus mampu menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan gas dan rem yang selama ini dilakukan, lanjut dia, menjadi kunci keberhasilan penanganan kesehatan dan perekonomian.

"Ini juga perlu saya sampaikan, jangan sampai ada kekhawatiran walaupun PPKM dicabut bansos akan tetap dilanjutkan, bansos selama PPKM akan dilanjutkan di tahun 2023, bantuan vitamin dan obat-obatan akan tetap tersedia di faskes yang ditunjuk," kata Jokowi.

Selain itu, pemberian beberapa insentif pajak dan lainnya juga akan terus dilanjutkan. Jokowi menyampaikan, Indonesia merupakan salah satu dari empat negara G20 yang dalam 10 hingga 11 bulan berturut-turut tidak mengalami gelombang lonjakan.

Saat puncak kasus varian Delta, jumlah kasus di Indonesia berada di angka 56 ribu pada Juli 2021 dan pada Februari 2022 kembali melonjak di angka 64 ribu karena varian Omicron.

Namun kondisi pandemi semakin terkendali. Berdasarkan kasus harian per 29 Desember tercatat hanya terdapat 685 kasus, angka kematian sebesar 2,39 persen, dan bed occupancy rate/pemakaian tempat tidur rumah sakit (BOR) berada di angka 4,79 persen.

Jokowi menambahkan, pencabutan PPKM dilakukan dengan mempertimbangkan tingginya cakupan imunitas penduduk. Hasil survei pada Desember 2021 tercatat sebesar 87,8 persen dan pada Juli 2022 sebesar 98,5 persen.

"Artinya kekebalan kita ini secara komunitas berada di angka yang sangat tinggi dan jumlah vaksinasi sampai hari ini berada di angka 448.525.478 dosis. Ini juga sebuah angka yang tidak sedikit," kata Jokowi menegaskan.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.