Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay: Perjuangan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Bagian dari Proses Demokrasi

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay. (foto: dpr.go.id)

JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menyatakan, pernyataan sikap kedelapan partai politik (parpol) untuk mendukung sistem proporsional terbuka adalah bagian dari proses demokrasi. Menurut Saleh, masing-masing parpol punya hak untuk menyatakan pendapat.

Apalagi, lanjut Saleh, pernyataan yang disampaikan didasari pemikiran rasional dengan basis tindakan moral yang benar. "Kedelapan fraksi itu tidak sedang bermain-main. Tidak bercanda. Ya itu sangat serius," ujar Saleh dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/1/2023).

Saleh menegaskan, justru kedelapan fraksi ingin mengedepankan kedaulatan rakyat melalui keterbukaan, kesetaraan, dan keadilan. Sistem proporsional terbuka dinilai lebih representatif, aspiratif, akomodatif, dan diterima hampir semua kalangan.

"Di DPR pun diterima mayoritas, apalagi di masyarakat. Kalau ada yang menilai ini hanya sekadar 'hore-hore', justru itu malah yang becanda. Bisa dipahami arah dan kesan yang mau disampaikan," kata Saleh.

Saleh juga menyampaikan sikap itu adalah bagian dari demokrasi yang bisa diskusikan dan diskursus di ruang publik. Menurutnya, sikap tersebut merupakan bentuk partisipasi dalam menyampaikan pendapat. Kedelapan parpol tentu menyadari betul bahwa semua akan kembali kepada Mahkamah Konstitusi (MK) RI.

"Karena itu, pandangan dan pikiran yang disampaikan oleh kedelapan fraksi tersebut diminta untuk dijadikan sebagai pertimbangan. Sebab, keputusan yang akan diambil menyangkut hak-hak konstitusional warga negara dalam pelaksanaan pesta demokrasi," kata Saleh menegaskan.

Sebelumnya pada pekan lalu, sebanyak delapan parpol yang ada di parlemen (fraksi), kecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyampaikan penolakannya terhadap sistem proporsional tertutup. Delapan parpol melalui para petinggi itu melakukan pertemuan secara tertutup di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Minggu (8/1/2023).

Delapan petinggi parpol itu adalah Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Waketum PPP Amir Uskara, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali, Ketum PAN Zulkifli Hasan), dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Nampak hadir pula Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate. Adapun wakil dari Partai Gerindra tak hadir dalam pertemuan tersebut, tetapi menyatakan mendukung sistem proporsional terbuka.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.