Inspirasi Sosok Perempuan yang Pantang Menyerah, Susianah Affandy

Susianah Affandy. (foto: istimewa)

JAKARTA -- Inspirasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari Susianah Affandy, calon Direktur Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) saat menjalani uji kompetensi. Ia memperoleh nilai tertinggi dari para peserta tes di formasi calon Direktur Pemberdayaan Masyarakat IKN dalam uji kompetensi.

Materi yang diberikan saat uji kompetensi antara lain penulisan makalah, paparan program kerja, asessesment kompetensi yang meliputi tes potensial akademik, leadership group discussion, wawancara, dan rekam jejak.

Rekam jejak kepemimpinan dan penyusunan paparan program kerja diberikan dalam bentuk tugas penulisan esai terstruktur yang dibuat oleh masing-masing peserta pada H-1 pelaksanaan uji kompetensi sebagaimana pengumuman panitia seleksi. Pada tahapan ini, Susianah menunjukkan sebagai sosok yang pantang menyerah.

Susianah pernah terpilih sebagai Sustainable Development Advisor pada General Assembly International Council Of Women yang diselenggarakan pada 15-23 Mei 2022 di Avignon, Prancis. Terpilihnya Susianah melalui aklamasi dalam pemilihan Standing Committee Organisasi International Council Of Women yang dihadiri 81 negara.

Pada 15 Juni 2022, Susianah mendapatkan promosi jabatan sebagai Tenaga Ahli Sekretariat Wakil Presiden (Wapres) RI setelah melalui seleksi terbuka. Pada 14 Agustus 2022, ia berhasil lulus dalam promosi doktor Ilmu Politik di Universitas Nasional (UNAS).

Usai purna sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susianah tetap menekuni dan mengabdi dalam perlindungan anak, khususnya pada bidang kesehatan. Sebagai Tenaga Ahli Sekretariat Wapres RI, wanita usia 44 tahun ini memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan advokasi dan koordinasi penggerakan lapangan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat.

Di tengah pekerjaan rutin kantor, Susianah harus menyiapkan materi tes uji kompetensi di formasi calon Direktur Pemberdayaan Masyarakat IKN, setelah jam kerja selesai. Ia menyatakan bahwa sebagai hamba beriman dilarang berputus asa dari rahmat Allah. Allah SWT yang memberikan kekuasaan kepada hamba-Nya yang dikehendaki maka memohonlah hanya kepada-Nya.

Pengalaman inspirasi pantang menyerah dari sosok Susianah Affandy dibagikan melalui akun media sosial Facebook-nya, Jumat (13/1/2023). Berikut pengalamannya:

Tidak menyerah.

Malam itu saya harus membuat paparan dan esai sebagai bagian dari uji kompetensi. Pukul 22.00 WIB keyboard laptop rusak, ada empat tombol tak berfungsi. Mikir cepat apa yang harus dilakukan. Posisi saya jauh di ujung Jakarta Timur. Mau pinjam laptop teman, akan menghabiskan waktu di jalan dan pastinya lelah sedangkan besok pukul 08.00 uji kompetensi. Mau minta seorang kader mengirim laptop juga akan menghabiskan waktu karena posisi di ujung Jakarta.

Saya tetap mengetik dengan susah payah karena tombol huruf yang tidak berfungsi terpaksa menggunakan digital keyboard dan itu sangat melelahkan. Sampai pukul 02.30, satu tugas belum selesai. Saya harus istirahat agar badan tidak lelah esok hari. Sebelum tidur, saya kirim pesan WA ke staf kantor agar besok pagi pukul 07.00 membawakan laptop ke lokasi uji kompetensi.

Pagi hari hujan sangat lebat sehingga staf terlambat datang. Saya hanya punya waktu 10 menit untuk membuat paparan. Fokus dan memohon kepada-Nya, alhamdulillah selesai. Hari itu uji kompetensi dari pagi sampai sore. Kaget terkejut, saat pengumuman saya mendapatkan nilai tertinggi.

Andai putus asa dan menyerah, dunia tidak akan menuliskan sejarah bagi anak bangsa.

NB: Hey bagi penyuka jalan pintas pasti akan menyesalkan keputusan saya mengapa tidak minta tolong orang lain untuk membuatkan paparan dan esai. Mohon dicatat itu gaya para kolonial dan kaum feodal yang memiliki kuasa di mana seorang pejabat dibiarkan bodoh karena semuanya dibuatkan oleh staf bukan hasil pemikiran pemimpin.

 

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.