Uni Eropa: Israel Hancurkan 953 Bangunan Palestina Sepanjang 2022

Warga Palestina/ilustrasi. (foto: pixabay.com)


RAMALLAH -- Uni Eropa melaporkan, Israel menghancurkan 953 bangunan Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem, sepanjang tahun lalu. Itu merupakan jumlah tertinggi yang tercatat sejak 2016 silam.

“Pada 2022, total 953 bangunan dihancurkan atau disita di seluruh Tepi Barat, termasuk Yerusalem,” kata Kantor Perwakilan Uni Eropa untuk Palestina dalam sebuah pernyataan, dilansir dari situs Middle East Monitor, Rabu (29/3/2023).

Menurut keterangan Uni Eropa, dari total bangunan yang dihancurkan, sebanyak 781 di antaranya berlokasi di Area C Tepi Barat yang berada di bawah kendali penuh militer Israel. Akibat penghancuran itu, sekitar 1.031 warga Palestina tergusur. Uni Eropa sangat menyesalkan aksi penghancuran tersebut.

"Dari bangunan yang ditargetkan dalam periode pelaporan dua belas bulan pada tahun 2022, 101 bangunan didanai oleh Uni Eropa atau negara anggota Uni Eropa, senilai 366.960 dolar AS, mewakili kerugian finansial tertinggi ketiga sejak 2016," demikian pernyataan Kantor Perwakilan Uni Eropa untuk Palestina.

Tak ada komentar dari otoritas Israel atas pernyataan Uni Eropa tersebut. Pekan lalu organisasi hak asasi manusia (HAM) Amnesty International mengkritik masih berlanjutnya aksi penggusuran dan penghancuran rumah warga Palestina oleh Israel. Menurut Amnesty International, hal itu adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Kebijakan perencanaan diskriminatif Israel dan penghancuran sistematis rumah-rumah warga Palestina menunjukkan rasialisme di jantung sistem apartheid yang kejam. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran berat HAM,” kata Amnesty International lewat akun Twitter-nya, Selasa (21/3/2023).

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.