Beras Indonesia Beras Jepang

I Ketut Surajaya. (Foto: liputan6.com)

Oleh I Ketut Surajaya *)

Kawan perutku keroncongan
Belum makan dari tadi pagi
Kan sudah makan roti tadi
Belum bisa kenyang
Kan sudah makan pisang
Belum nendang
Aku harus makan nasi
Tanpa makan nasi
Perut tak merasa terisi
Aku dibesarkan budaya nasi
Dasar petani desa
Ya  kalau tak ada petani
Tidak ada beras tak ada nasi

Loh, mereka kok antre beras
Mereka berebut beras  murah
Beras jatah pemerintah
Di pasar beras mahal
Yang nikmati harga mahal
petani kan?
Bukan kawan, tapi para bandar
Para penimbun spekulan
Mirip Jepang 1918
Memicu pemberontakan beras
Kome soudou namanya
Pembakaran gudang-gudang beras spekulan
Oleh rakyat yang lapar dan marah

Di negeri lumbung beras
Petani antri beli beras
Mereka sudah tak punya sawah
Sawah disulap jadi rumah-rumah
Warung remang karaokean
Dikontrakkan 99 tahunan
Kepada rekanan seberang lautan
Itu sebagian tanah warisan

Anak-anak muda gagah
Ogah kerja sawah
Tapi mau hidup mewah
Karena gengsi
Mereka sok modern
Mereka lari ke kota
Ke hotel-hotel mewah
Sebagai tukang pel
Sebagai satuan pengaman
Akhirnya jadi pekerja serabutan

Di Jepang harga beras mahal
Dan stabil
Karena subsidi pemerintah
Agar sawah-sawah tak dialih fungsi
Partai konservatif lindungi petani
Balas budinya petani mendukung
Partai yang memerintah
Demi keberlanjutan pemerintahan yang stabil
Mereka sadar sebagai negeri
Raja teknologi super canggih
Mereka bangga akan kome bunka budaya berasnya
Proteksi petani padi nomor satu
Mutu nihon kome, beras Jepang
Nomor satu merajai rumah makan Jepang seantero jagat

Hayo pemerintah jangan malu
Tiru Jepang lindungi petani
Wahai kawan, beras itu politik
Politik perut penyetabil ekonomi
Makanan pokok rakyat negeri ini
Kenapa makanan pokok diimpor
Ini namanya sesat pikir
Isi perut anak bangsa
Tak boleh disesatkan
Mie dan roti tak memperkaya petani
Aku belum merasa makan
Sebelum makan nasi

Cilandak, Jakarta Selatan, 7 Maret 2024


*) Penulis, Guru Besar Sastra Jepang UI, Dewan Penasihat Pusat Studi Jepang UI

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.