Demi Pengendalian Inflasi di Kabupaten Sambas Kalbar, BNPP RI Lewat PLBN Aruk Gelar Operasi Pasar Murah
SAMBAS -- Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Republik Indonesia (RI), melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, turut memfasilitasi pelaksanaan Operasi Pasar Murah untuk masyarakat perbatasan negara wilayah Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), pada Senin (18/8/2025).
Pasar murah yang berlangsung di Pasar Wisata PLBN Aruk, digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag).
Kegiatan Pasar Murah merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Tahun 2025, sebagai bentuk nyata pengendalian inflasi daerah untuk menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan.
Adapun komoditas utama yang dipasarkan berupa satu paket sembako dengan harga Rp 90.000. Paket sembako tersebut terdiri atasa Beras Premium 5 Kg, Minyak Goreng Premium 1 Liter, dan Gula Pasir Premium 1 Kg.
Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan, BNPP, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, hadir langsung dalam kegiatan ini didampingi Kepala PLBN Aruk, Viktorius Dunand, serta jajaran.
Dalam sambutannya, Deputi Ramses menegaskan pentingnya pengendalian inflasi melalui kolaborasi lintas-sektor, terlebih di kawasan perbatasan yang memiliki tantangan dan potensi tersendiri.
“Sambas itu tidak akan pernah kelaparan, tetapi bisa lapar jika tidak ditindaklanjuti,” ujar Deputi Ramses. “Artinya, perubahan lahan yang semakin masif perlu diimbangi dengan program pemanfaatan yang tepat guna.”
Deputi Ramses juga menyampaikan, Kabupaten Sambas memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pangan. Oleh karena itu, program-program ketahanan pangan seperti food estate dan perluasan lahan pertanian perlu dikembangkan secara serius.
Deputi Ramses juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara program daerah dengan visi nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama terkait penguatan ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
“Saya berharap lahan di sini tidak lagi berubah fungsi. Bila perlu, ditingkatkan konservasi, diversifikasi, serta berbagai cara lain untuk meningkatkan kualitasnya,” kata Deputi Ramses menandaskan.
Bupati Sambas, Satono, dalam sambutannya turut mengapresiasi kemajuan pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan, khususnya di Kecamatan Sajingan Besar.
“Kita dapat melihat sendiri kemajuan pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Sajingan Besar yang sudah sangat baik dan layak,” jelas Bupati Satono.
Kemajuan infrastruktur ini diyakini menjadi pendorong penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, termasuk distribusi barang kebutuhan pokok dan aktivitas perdagangan lintas negara.
Senada dengan itu, Kepala PLBN Aruk, Viktorius Dunand, menambahkan bahwa kondisi infrastruktur yang memadai sangat berperan dalam memperlancar kegiatan ekspor-impor di kawasan perbatasan RI–Malaysia.
“Komoditas pangan dari Sambas yang memiliki kuantitas besar berpotensi untuk ekspor, tentu dengan memenuhi ketentuan lintas negara, khususnya melalui PLBN Aruk,” ungkap Viktorius.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Salah satu warga, Ema Pakpahan (33 tahun), menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pasar murah tersebut.
“Kami sangat terbantu. Harapannya kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan karena sangat membantu kami mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau,” ujar Ema.
Operasi Pasar Murah kali ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), TNI, Polri, serta masyarakat sekitar.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen bersama dalam menjaga ketahanan ekonomi masyarakat perbatasan.
(BNPP RI)
Pasar murah yang berlangsung di Pasar Wisata PLBN Aruk, digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag).
Kegiatan Pasar Murah merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Tahun 2025, sebagai bentuk nyata pengendalian inflasi daerah untuk menjaga stabilitas harga serta daya beli masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan.
Adapun komoditas utama yang dipasarkan berupa satu paket sembako dengan harga Rp 90.000. Paket sembako tersebut terdiri atasa Beras Premium 5 Kg, Minyak Goreng Premium 1 Liter, dan Gula Pasir Premium 1 Kg.
Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan, BNPP, Mayjen TNI (Purn) Ramses Limbong, hadir langsung dalam kegiatan ini didampingi Kepala PLBN Aruk, Viktorius Dunand, serta jajaran.
Dalam sambutannya, Deputi Ramses menegaskan pentingnya pengendalian inflasi melalui kolaborasi lintas-sektor, terlebih di kawasan perbatasan yang memiliki tantangan dan potensi tersendiri.
“Sambas itu tidak akan pernah kelaparan, tetapi bisa lapar jika tidak ditindaklanjuti,” ujar Deputi Ramses. “Artinya, perubahan lahan yang semakin masif perlu diimbangi dengan program pemanfaatan yang tepat guna.”
Deputi Ramses juga menyampaikan, Kabupaten Sambas memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan pangan. Oleh karena itu, program-program ketahanan pangan seperti food estate dan perluasan lahan pertanian perlu dikembangkan secara serius.
Deputi Ramses juga menekankan pentingnya sinkronisasi antara program daerah dengan visi nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, terutama terkait penguatan ketahanan pangan di seluruh Indonesia.
“Saya berharap lahan di sini tidak lagi berubah fungsi. Bila perlu, ditingkatkan konservasi, diversifikasi, serta berbagai cara lain untuk meningkatkan kualitasnya,” kata Deputi Ramses menandaskan.
Bupati Sambas, Satono, dalam sambutannya turut mengapresiasi kemajuan pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan, khususnya di Kecamatan Sajingan Besar.
“Kita dapat melihat sendiri kemajuan pembangunan infrastruktur jalan di Kecamatan Sajingan Besar yang sudah sangat baik dan layak,” jelas Bupati Satono.
Kemajuan infrastruktur ini diyakini menjadi pendorong penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, termasuk distribusi barang kebutuhan pokok dan aktivitas perdagangan lintas negara.
Senada dengan itu, Kepala PLBN Aruk, Viktorius Dunand, menambahkan bahwa kondisi infrastruktur yang memadai sangat berperan dalam memperlancar kegiatan ekspor-impor di kawasan perbatasan RI–Malaysia.
“Komoditas pangan dari Sambas yang memiliki kuantitas besar berpotensi untuk ekspor, tentu dengan memenuhi ketentuan lintas negara, khususnya melalui PLBN Aruk,” ungkap Viktorius.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat setempat. Salah satu warga, Ema Pakpahan (33 tahun), menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pasar murah tersebut.
“Kami sangat terbantu. Harapannya kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan karena sangat membantu kami mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau,” ujar Ema.
Operasi Pasar Murah kali ini dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), TNI, Polri, serta masyarakat sekitar.
Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen bersama dalam menjaga ketahanan ekonomi masyarakat perbatasan.
(BNPP RI)
Post a Comment