Ketum PB POSSI Makhruzi Rahman Ingin Tim Hoki Bawah Air Dikembangkan di Tiap Pengprov

Ketua Umum PB POSSI Makhruzi Rahman. (Foto: BNPP RI)
 

JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (PB POSSI), Makhruzi Rahman, menargetkan pembinaan atlet secara berjenjang di setiap provinsi. Target ini khususnya untuk renang sirip (finswimming) dan hoki bawah air (underwater hockey).

Makhruzi menyatakan, upaya itu dilakukan guna meningkatkan prestasi, serta memperluas basis atlet nasional secara konsisten atau berkesinambungan.

“Mayoritas atlet underwater hockey berasal dari atlet finswimming yang sudah pensiun dan beralih ke cabang ini. Jadi keduanya saling terkait,” kata Makhruzi di Jakarta, Kamis (31/7/2025), seusai melepas secara simbolis tim hoki bawah air U-15 Indonesia untuk berlaga di Malaysia, seperti dikutip dari Antara.

Makhruzi menjelaskan, PB POSSI terus mendorong pengurus provinsi (pengprov) agar rutin mengirimkan atlet kedua cabang olahraga itu untuk mengikuti seleksi nasional. Sebab, saat ini hanya Banten dan Jakarta yang rutin mengirim atletnya, khususnya di cabang hoki bawah air.

Makhruzi menekankan, hal itu terbukti dari tim hoki U-15 yang dikirim untuk mengikuti turnamen di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 3-9 Agustus 2026 nanti, berasal dari kedua provinsi itu.

Makhruzi pun menargetkan setiap pengurus provinsi (pengprov) mulai mengembangkan tim hoki bawah air (underwater hockey) sehingga ke depannya bisa lebih maju dan berprestasi. Menurut dia, kontribusi dari 37 pengprov sangat penting agar cabang olahraga itu bisa semakin berkembang guna membantu peningkatan prestasi nasional.

“Kami ingin setiap daerah bisa mengirim atletnya untuk ke tim nasional sehingga penjaringan tidak lagi hanya dari Banten dan Jakarta,” cetus Makhruzi.

Makhruzi menjelaskan, PB POSSI telah mulai menggencarkan pengembangan hoki bawah air sejak tahun lalu. Wujud nyata yang dilakukan adalah dengan mengenalkan olahraga itu pada Oktober 2024 di sejumlah tempat untuk menjaring bibit atlet usia remaja yang nantinya dibina untuk menjadi atlet nasional.

Makhruzi mengaku, POSSI pusat maupun daerah memang memiliki sejumlah tantangan untuk mendorong pengembangan atlet hoki bawah air maupun renang sirip (finswimming) di banyak daerah di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah minimnya fasilitas kolam renang yang berstandar internasional untuk jenis olahraga tersebut.

Jika pemerataan kuantitas dan kualitas atlet hoki bawah air dan finswimming terjadi di banyak provinsi, maka Makhruzi optimistis peningkatan prestasi yang membanggakan Indonesia akan terwujud.

“Pada 2023, kami mengirim 26 atlet finswimming ke Italia, meski jumlahnya terbatas, kami berhasil meraih posisi kedua dunia setelah Ukraina, padahal pesaingnya itu mengirim 55 atlet, sedangkan Indonesia hanya 26 orang, sehingga ada beberapa kelas pertandingan yang tidak bisa diikuti,” kata pria berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) RI tersebut, menandaskan.

 

(ant/eye)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.