Rakornas III Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah: Generasi Muda dan Inovasi Wakaf untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat
JAKARTA -- Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammadiyah sukses menyelenggarakan Forum Keuangan Sosial Syariah dan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III, pada 10–11 Oktober 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta. Kegiatan ini mengusung tema besar: “Partisipasi Generasi Muda dan Inovasi Wakaf untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat.”
Forum ini menjadi ajang strategis bagi Muhammadiyah untuk memperkuat ekosistem wakaf nasional melalui sinergi kelembagaan, digitalisasi, dan partisipasi generasi muda dalam membangun ekonomi umat berbasis nilai-nilai syariah.
Acara dibuka dengan rangkaian seremoni pembukaan yang diawali dengan penampilan Tari Saman, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah.
Laporan kegiatan disampaikan oleh Sekretaris MPW PP Muhammadiyah, Bapak M. Mashuri Masyhuda, M.M., dilanjutkan dengan sambutan Ketua MPW PP Muhammadiyah, Dr. H. Amirsyah Tambunan.
Sambutan utama disampaikan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, yang menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam mendorong penguatan keuangan sosial syariah, termasuk wakaf produktif sebagai pilar pemberdayaan ekonomi umat.
Acara dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., disertai penandatanganan kerja sama (PKS) antara MPW PP Muhammadiyah dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., memberikan pengarahan sekaligus menyaksikan penyerahan wakaf lintas iman sebagai simbol semangat kolaborasi sosial lintas batas agama.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai unsur strategis, meliputi: Pengurus Majelis Pendayagunaan Wakaf Muhammadiyah dari seluruh wilayah Indonesia, mulai dari tingkat pusat, wilayah, hingga daerah; Perwakilan organisasi masyarakat Islam, lembaga filantropi, dan komunitas penggerak ekonomi umat; Kalangan akademisi dan peneliti ekonomi syariah dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah dan universitas mitra; Serta unsur mahasiswa dan generasi muda Muhammadiyah seperti IPM, IMM, dan Nasyiatul Aisyiyah, yang turut berpartisipasi aktif dalam forum dan lomba semarak wakaf.
Kehadiran beragam elemen ini menunjukkan semangat kolaboratif lintas generasi dalam membangun gerakan wakaf produktif yang inovatif dan berdampak luas.
Rangkaian kegiatan Forum Keuangan Sosial Syariah menampilkan berbagai seminar nasional dan diskusi tematik yang menghadirkan narasumber dari lembaga keuangan, akademisi, dan praktisi wakaf produktif, di antaranya: Imam Hartono, Direktur DEKS Bank Indonesia; Mayang Ekaputri, Chief Strategy Officer Prudential Syariah; Dr. Imam Teguh, Direktur Utama Bank Muamalat; Dr. Rizaluddin Kurniawan, Baznas; Prof. Amelia Fauziah, Ph.D, Akademisi; Ismail Fahmi, Ph.D, CEO Media Kernels Indonesia; serta perwakilan Majelis Pendayagunaan Wakaf Wilayah.
Sesi ini membahas inovasi wakaf uang, wakaf manfaat asuransi, green waqf, hingga digitalisasi wakaf dalam ekosistem keuangan sosial syariah.
Acara juga diisi dengan Best Practice Wakaf Produktif dan Endowment Fund, serta kunjungan ke Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) untuk memperluas jejaring sinergi ekonomi syariah nasional.
Rakornas III menghasilkan Keputusan Induk Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah Nomor 377/KEP/I.9/I/2025, yang menetapkan arah kebijakan dan program nasional WakafMu 2026–2027.
Beberapa keputusan penting yang dihasilkan antara lain:
- Pembentukan Task Force Nasional Penguatan Kelembagaan dan SDM Kenazhiran WakafMu
- Penyusunan Blueprint Sistem Kenazhiran Nasional Muhammadiyah
- Sertifikasi Nasional bagi 500 Nazhir di 10 wilayah Muhammadiyah
- Pembentukan Forum Nazhir Muhammadiyah Nasional (FORNAZIRMU)
- Penerapan Sistem Digital Nasional WakafMu untuk tata kelola keuangan dan pelaporan berbasis teknologi
Program Prioritas Nasional Pendayagunaan Wakaf Produktif 2026–2027, meliputi; pertama, pendirian Wakaf Pendidikan: Pesantren Eco-Saintek; kedua, mengawal pendirian STKIP Sungai Penuh menjadi Universiata di atas tanah wakaf; ketiga, Pusdiklat Pimpinan Pusat Tapak Suci Putra Muhammadiyah; keempat, pengembangan Wakaf Ekonomi Kreatif; kelima, pendirian Gedung Filantropi Muhammadiyah di Jakarta; keenam, mendirikan Desa Wisata Berbasis Wakaf Green Waqf.
Ketujuh, Gerakan Wakaf Pohon Nasional dan Eco-Masjid Muhammadiyah Wakaf Pertanian; delapan, Integrated Smart Farming Jonggol; sembilann, Greenhouse Farming Pengembangan Platform Digital “wakaflink.id” sebagai marketplace; sepuluh, pembuatan sistem transparansi nasional Program “One Province One Waqf Project” untuk mengembangkan potensi wakaf unggulan di setiap wilayah Muhammadiyah.
Acara ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Dr. (HC) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., yang menyampaikan pentingnya optimalisasi wakaf untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dengan penguatan gizi nasional guna mendukung program GBN.
Penutupan Rakornas juga penyerahan rekomendasi komisi dan penegasan komitmen seluruh peserta untuk menjadikan wakaf sebagai instrumen keadilan sosial dan kemandirian ekonomi umat.
Ketua MPW PP Muhammadiyah, Dr. Amirsyah Tambunan, menegaskan bahwa Rakornas ini menjadi momentum strategis untuk mengonsolidasikan semangat tajdid dalam pengelolaan wakaf Muhammadiyah.
“Gerakan wakaf Muhammadiyah harus menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi umat. Generasi muda memiliki peran penting untuk menghidupkan inovasi, teknologi, dan kreativitas dalam membangun sistem wakaf produktif yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan,” ujar Dr. Amirsyah dalam pidato penutupan Rakornas.
(***)
Post a Comment