Bug Bounty 2025: Tingkatkan Talenta Siber dan Perkuat Keamanan Digital Pendidikan di Indonesia

Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikdasmen RI menyelenggarakan Anugerah Bug Bounty 2025 di Universitas Sumatera Utara (USU) pada 2 Desember 2025 dengan mengusung tema “Secure Our Future”. (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

MEDAN -- Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menyelenggarakan Anugerah Bug Bounty 2025 sebagai bentuk apresiasi atas laporan celah keamanan yang valid, berdampak, dan memiliki poin tertinggi. Acara yang digelar di Universitas Sumatera Utara (USU) pada 2 Desember 2025 ini mengusung tema “Secure Our Future”, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan keamanan digital sekaligus mendorong lahirnya talenta siber nasional.

Bug Bounty merupakan skema keamanan kolaboratif yang melibatkan ethical hacker dari kalangan pendidikan siswa, mahasiswa, guru, dan dosen untuk menemukan dan melaporkan celah keamanan pada aplikasi yang dikelola Kemendikdasmen secara legal, terukur, dan aman. Tahun ini, total 1.032 peserta berpartisipasi dengan 12 pemenang yang terdiri atas 6 peserta didik dan 6 pendidik.

Kepala Pusdatin Kemendikdasmen, Yudhistira Nugraha, menyampaikan bahwa pemindahan lokasi penyelenggaraan ke Sumatra Utara merupakan langkah strategis untuk memperluas jangkauan pembinaan keamanan siber di sektor pendidikan. 

“Ini pertama kalinya Bug Bounty digelar di luar Pulau Jawa. Sumatra Utara memiliki ekosistem teknologi yang kuat, dengan banyak perguruan tinggi berbasis ilmu komputer. Kami ingin memperluas partisipasi talenta digital dari berbagai daerah,” ujar Yudhistira.

Dalam sambutannya, Yudhistira menekankan bahwa keamanan siber menjadi fondasi penting di era transformasi digital, terutama pada sektor pendidikan yang menyimpan data sensitif peserta didik dan layanan pembelajaran. “Semakin sistem terhubung, semakin besar risiko. Karena itu, kemampuan menemukan celah keamanan dan melakukan mitigasi menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan,” jelasnya.

Yudhistira juga menyoroti pentingnya EduCSIRT (Education Computer Security Incident Response Team), tim respons insiden keamanan siber yang dibentuk di satuan pendidikan untuk menangani ancaman digital pada sistem pembelajaran, layanan administrasi, dan data peserta didik. Tim ini berperan dalam melakukan deteksi dini, mitigasi, serta pelaporan terhadap potensi serangan siber agar proses pendidikan tetap berjalan aman dan lancar.

Wakil Rektor IV Bidang Informasi, Perencanaan, dan Pengembangan USU, Opim Salim Sitompul, menyatakan bahwa keamanan siber merupakan aspek penting dalam menjaga keberlangsungan layanan pendidikan digital. “Program Bug Bounty menjadi langkah strategis untuk memastikan ruang digital pendidikan terlindungi dari ancaman,” ujarnya. 

Program ini menyediakan kanal resmi di mana siswa, mahasiswa, guru, dan dosen dapat menguji kemampuan dalam mencari celah keamanan dalam lingkungan yang legal dan aman. Dengan kata lain kegiatan ini memberi wadah bagi generasi muda dan pendidik untuk mengasah keterampilan di bidang keamanan siber secara etis dan konstruktif.

Rektor Opim berharap kerja sama USU dan Pusdatin Kemendikdasmen terus berkembang dalam riset serta pembinaan talenta keamanan siber di daerah. “Kami ingin semakin banyak ahli keamanan digital lahir dari kampus untuk memperkuat kemandirian siber pendidikan Indonesia,” tutupnya.

Peluncuran Program Literasi Siber: SEMAR Card

Pusdatin juga memperkenalkan inovasi SEMAR (Strategi Edukasi Ancaman Siber) Card, yaitu permainan kartu berbasis strategi yang dirancang untuk meningkatkan literasi keamanan siber bagi pelajar dan masyarakat umum. Program ini dirancang agar pembelajaran keamanan siber menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan mudah dipahami oleh pelajar maupun masyarakat umum.

Semar Card terdiri atas tiga jenis kartu, yaitu 1) Kartu ASEP, menggambarkan elemen-elemen yang harus dilindungi seperti data pribadi dan server, 2) Kartu Perlindungan, memuat berbagai mekanisme keamanan seperti enkripsi, firewall, dan deteksi ancaman, serta 3) Kartu Serangan yang berisi berbagai bentuk ancaman dan malware di ruang digital. Semar Card diharapkan menjadi jembatan antara edukasi dan hiburan, sekaligus memperluas pemahaman generasi muda mengenai ancaman siber yang terus berkembang. 

Daftar 12 Pemenang Bug Bounty 2025

Sebanyak 12 Bug Hunter terbaik mendapatkan penghargaan berdasarkan ketepatan, dampak, dan validitas temuan. Untuk Kategori Siswa pemenangnya adalah Juara I Azza Tegar Naufal Ataullah (SMK Negeri Surakarta), Juara II Aurelio Zescha Yudistira (SMA Citra Berkat Tangerang), Juara III Nadio Henda Pradana (SMKS Islam Donomulyo Malang).

Pemenang Kategori Mahasiswa adalah Juara I Rakabima Ghaniendra Rusdianto (Universitas Indonesia), Juara II – Muhammad Alfiyan Nurwahibulloh Rohayana (UIN Sunan Gunung Djati), Juara III Respati Budi Sasongko (Universitas Amikom Yogyakarta). 

Selanjutnya untuk Kategori Guru, Juara I Eka Nur Ahmad Romadhoni (SMKN 2 Depok Sleman), Juara II Pian Firman Hidayat (SDN 1 Bojong Timur Subang), dan Juara III Bakhtiar Rifai (SMK Negeri 1 Temon Kulon Progo). Sedangkan untuk Kategori Dosen, Juara I Stefanus Eko Prasetyo (Universitas Internasional Batam), Juara II I Komang Dharmendra (Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali), dan Juara III Riki Dwi Putra (Institut Teknologi Al Muhajirin Purwakarta). 

Selain penganugerahan, dalam kegiatan juga dilaksanakan seminar keamanan siber yang menyoroti ancaman digital di sektor pendidikan, mulai dari rekayasa sosial hingga penyalahgunaan data pribadi pelajar. Beragam diskusi tersebut diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan mendorong satuan pendidikan meningkatkan ketahanan digitalnya.

Melalui Anugerah Bug Bounty 2025, Pusdatin Kemendikdasmen berharap semakin banyak talenta digital dari kalangan siswa, mahasiswa, guru, dan dosen terasah kemampuannya dalam menjaga keamanan ruang digital pendidikan. Dengan langkah ini, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya menciptakan ekosistem pendidikan digital yang aman, tangguh, dan siap menghadapi tantangan siber di masa depan.


(***)

Posting Komentar untuk "Bug Bounty 2025: Tingkatkan Talenta Siber dan Perkuat Keamanan Digital Pendidikan di Indonesia "