Dari SMPN 1 Tanjung Raya, Mendikdasmen Mu'ti Serukan Semangat untuk Bangkit Pulihkan Roda Pendidikan di Sumatra

 Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti (tengah), saat meninjau dampak bencana banjir yang menerjang salah satu sekolah, yakni SMP Negeri 1 Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, Jumat (5/12/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

AGAM -- Dalam kunjungannya ke Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, melihat secara langsung dampak bencana banjir yang menerjang salah satu sekolah, yakni SMP Negeri 1 Tanjung Raya. Selain menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kepala sekolah, perwakilan murid, keluarga, serta Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Mendikdasmen juga mengajak warga sekolah untuk melanjutkan kehidupan dan bangkit guna memulihkan ekosistem pendidikan khususnya di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumbar. 

“Kami menyampaikan duka cita sedalam dalamnya kepada keluarga yang mengalami musibah. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan,” ujar Mendikdasmen di SMP Negeri 1 Tanjung Raya, Sumatra Barat, Jumat (5/12/2025). “Kita harus bangkit dan tetap semangat. Ini bencana yang tentu tidak kita kehendaki, tetapi sebagai orang beriman kita harus tabah menjalani sambil terus berupaya berbuat yang terbaik ke depan.”

SMPN 1 Tanjung Raya merupakan salah satu dari 423 sekolah di Sumatra Barat yang terdampak banjir (berdasarkan data per 5 Desember 2025). Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalokasikan dana lebih dari Rp 5,7 miliar untuk bantuan operasional pendidikan untuk satuan pendidikan yang terdampak di Provinsi Sumbar. 

Bantuan itu secara simbolis diserahkan oleh Mendikdasmen kepada 22 perwakilan sekolah dari berbagai jenjang yang hadir di SMPN 1 Tanjung Raya. Besaran bantuan operasional mencakup Rp 10 juta untuk PAUD, Rp 15 juta untuk SD, Rp 20 juta untuk SMP, serta Rp 25 juta untuk SMA dan SMK. Untuk memastikan ketepatan penyaluran, Kemendikdasmen bersama pemerintah daerah akan melakukan verifikasi faktual ke seluruh sekolah terdampak.

Bantuan tahap awal yang diberikan di Sumbar terdiri atas 1.500 paket school kit untuk jenjang PAUD hingga SMA/SMK, 100 paket family kit untuk guru, paket sembako, serta 25 tenda sekolah darurat. Dua tenda telah berdiri dan digunakan sebagai ruang belajar sementara, sementara tenda lainnya akan didirikan sesuai kondisi lokasi. Kehadiran tenda darurat diharapkan dapat mempercepat kembalinya pembelajaran tatap muka di daerah terdampak.

Selain bantuan sarana pendidikan, Kemendikdasmen juga menyalurkan santunan bagi guru dan murid yang meninggal dunia maupun dirawat di rumah sakit. Enam guru yang meninggal menerima santunan sebesar Rp 10 juta per orang, sementara empat guru yang dirawat menerima bantuan R p5 juta. 

Untuk peserta didik, santunan sebesar Rp 5 juta diberikan kepada 20 murid yang meninggal dunia dan Rp 2 juta kepada murid yang sedang menjalani perawatan. Total anggaran santunan dan bantuan pengobatan berjumlah Rp 293 juta. Selain itu, Kemendikdasmen menyediakan pinjaman 1 perangkat Starlink untuk mendukung pembelajaran daring, serta lebih dari seribu paket sembako dan 500 paket makanan ringan.

“Pemberian bantuan ini adalah bagian dari upaya kami untuk mempercepat pemulihan pendidikan di Sumatra Barat. Harapan kami, para murid dapat segera kembali belajar secara tatap muka meskipun dalam kondisi darurat,” ujar Menteri Mu’ti.

Terkait kekhawatiran siswa kelas XII menjelang Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), Mendikdasmen menjelaskan bahwa proses seleksi masih memiliki waktu cukup panjang. 

“Untuk jalur tanpa tes, hasil TKA sudah ada dan tinggal diumumkan. Untuk jalur tes, pelaksanaannya masih lama. Yang terpenting sekarang adalah memastikan siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dan menyelesaikan semester. Sekolah dapat menyesuaikan pola belajar, termasuk dengan sistem shift, sesuai kondisi ruang belajar yang masih dapat digunakan,” jelas Mendikdasmen.

Wakil Bupati Agam, Muhammad Iqbal, menjelaskan bahwa pemerintah daerah sementara meliburkan kegiatan belajar mengajar untuk jenjang SD dan SMP karena hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Evaluasi kondisi lapangan akan dilakukan sebelum menentukan langkah lanjutan, termasuk mekanisme pembelajaran bagi siswa yang akan mengikuti tes dan ujian.

Penyaluran bantuan ini menunjukkan komitmen Kemendikdasmen untuk hadir secara nyata dalam pemulihan layanan pendidikan di Sumbar. Melalui dukungan logistik, bantuan operasional sekolah, santunan, serta koordinasi dengan pemerintah daerah, diharapkan proses pembelajaran dapat kembali berlangsung dengan aman dan layak. Semangat gotong royong dan kepedulian bersama menjadi fondasi utama bagi bangkitnya kembali pendidikan di Kabupaten Agam dan wilayah terdampak lainnya di Sumbar.


(BKHM Setjen Kemendikdasmen)

Posting Komentar untuk "Dari SMPN 1 Tanjung Raya, Mendikdasmen Mu'ti Serukan Semangat untuk Bangkit Pulihkan Roda Pendidikan di Sumatra"