![]() |
Wisuda Periode IX Tahun 2025 Universitas Brawijaya (UB) pada Sabtu (20/12/2025), menghadirkan kisah yang menyentuh hati: anak, ibu, dan bapak wisuda bareng di Universitas Brawijaya. (Foto: Dok. UB)
|
Di tengah ribuan wisudawan yang memadati gedung wisuda UB, perhatian tertuju pada satu keluarga yang berdiri sejajar, bukan sebagai pendamping, melainkan sama-sama menyandang status wisudawan.
Kisah inspiratif ini datang dari keluarga Dr. Elisatin Ernawati, SH, MKn, yang mengikuti prosesi wisuda bersama sang suami, Dr. Ahmad Syaifudin, SH, MH, serta putri tercinta mereka, Salma Sari Dewi, SH. Tiga generasi dalam satu keluarga, tiga toga, dan tiga capaian akademik berbeda, menyatu dalam satu momentum bersejarah di kampus kebanggaan Malang, Jawa Timur, tersebut.
Bagi Elisatin, wisuda ini bukan sekadar seremoni, melainkan puncak dari proses panjang yang penuh disiplin dan pengorbanan. Ia menegaskan bahwa perjalanan akademik mereka ditempa oleh tantangan membagi waktu, tenaga, dan sumber daya di tengah peran sebagai orang tua, pasangan, dan mahasiswa.
Wisuda UB 2025 pun menjadi saksi bahwa pendidikan adalah perjuangan kolektif yang ketika dijalani bersama keluarga, melahirkan makna yang jauh lebih dalam.
"Ketika kami bertiga akhirnya dapat menyelesaikan kuliah dan wisuda bersama. Itu adalah momen paling amazing, sebuah anugerah yang tidak ternilai dari Allah SWT," ujar Dr Elisatin dalam laman UB dikutip pada Kamis (25/12/2025).
Perasaan bahagia, haru, dan syukur bercampur aduk di hati Dr Elisatin. Ia mengatakan pada momen yang biasanya dihadiri oleh orang tua sebagai pendamping, keluarganya justru menjadi support system satu sama lain.
"Orang tua suami telah almarhum dan orang tua saya sedang sakit, sehingga kami benar-benar menjadi support system bagi masing-masing. Momen ini kami abadikan dengan penuh rasa syukur," ungkap Dr Elisatin.
Dr Elisatin menegaskan bahwa peran keluarga memiliki kontribusi yang sangat penting dalam keberhasilan mahasiswa. Menurutnya, di tengah kesibukan orang tua, komunikasi yang baik tetap harus dijaga agar mahasiswa dapat menjalani perkuliahan dengan optimal.
Dr Elisatin juga mengapresiasi dosen di Fakultas Hukum UB yang telah berperan penting dalam membentuk karakter dan kompetensi lulusan. Ia berharap kegiatan-kegiatan yang dapat mengasah keterampilan praktis mahasiswa di bidang hukum terus ditingkatkan. "FH UB memiliki para ahli hukum yang mumpuni. Ke depan, penguatan kegiatan yang membentuk dan mengasah skill hukum mahasiswa perlu terus ditingkatkan," ujarnya.
Dr Elisatin berpesan kepada orang tua mahasiswa agar semakin peduli dan terlibat dalam perjalanan akademik anak-anak mereka. "Mari menjadi orang tua yang lebih aware terhadap anak-anak kita selama menjalani masa kuliah, karena masa tersebut sangat menentukan pencapaian akademik dan keterampilan mereka untuk menggapai kesuksesan di masa depan," kata dia menandaskan.
(ub/dtk/gpt/end)

Posting Komentar untuk "Kisah Inspiratif dari Wisuda UB 2025: Anak, Ibu, dan Ayah Wisuda Bareng di Universitas Brawijaya"