Riset Terbaru BRIN: 90 Persen Mahasiswa PTKIN Bergantung pada ChatGPT!

Riset terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fakta yang mengejutkan sekaligus ironis: 90 persen mahasiswa PTKIN menggunakan ChatGPT sebanyak 4–6 kali dalam seminggu. (Foto: Ilustrasi/ Pexels)

JAKARTA -- Bayangkan sebuah ruang kelas di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Di sana, mahasiswa sibuk menatap layar laptop, bukan hanya untuk membaca jurnal atau menulis makalah, tetapi juga berdialog dengan kecerdasan buatan. 

Riset terbaru Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap fakta yang mengejutkan sekaligus ironis: 90 persen mahasiswa PTKIN menggunakan ChatGPT sebanyak 4–6 kali dalam seminggu. Lebih menarik lagi, mayoritas dari mereka melakukannya dengan kesadaran penuh akan risiko yang mengintai—mulai dari ketergantungan akademik hingga persoalan etika dan orisinalitas karya. 

Fenomena ini menunjukkan satu hal penting: teknologi telah melaju lebih cepat daripada kesiapan sistem pendidikan mengantisipasinya. ChatGPT bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan “teman belajar” baru yang kehadirannya tak terelakkan. Pertanyaannya, apakah ini pertanda kemajuan cara belajar mahasiswa, atau justru sinyal bahaya bagi masa depan akademik?

BRIN merilis temuan sebanyak 90 persen mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) banyak menggunakan platform ChatGPT untuk membantu mereka dalam berbagai hal termasuk perkuliahan. Data tersebut merupakan hasil riset yang dilakukan BRIN yang melakukan riset terhadap 293 mahasiswa dari 17 PTKIN di Indonesia. 

"Lebih dari 90 persen mahasiswa (PTKIN) ini cenderung menggunakan ChatGPT dan penggunanya itu sangat intens," ujar Peneliti Pusat Riset Pendidikan BRIN, Aflahan, di Jakarta, Jumat (12/12/2025). "Jadi di sini mahasiswa mengetahui bahwa akan ada risiko yang ditimbulkan namun ini tak mempengaruhi penggunaan mereka yang juga semakin intens." 

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) RI sebenarnya sudah mengeluarkan pedoman untuk mahasiswa menggunakan Artificial Intelligence (AI) seperti ChatGPT. Oleh karena itu, para responden berharap ada pedoman khusus penggunaan AI untuk mahasiswa PTKIN yang berada di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) resmi meluncurkan dua buku mengenai transformasi pemanfaatan AI dalam pendidikan tinggi.

Kedua buku tersebut berjudul Panduan Penggunaan GenAI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Memimpin Perubahan dalam Transformasi Pendidikan Tinggi di Indonesia. Buku ini hadir untuk merespons tantangan digital secara etis dan penuh rasa tanggung jawab. Buku panduan penggunaan GenAI ditujukan kepada dosen dan mahasiswa untuk memaksimalkan penggunaan GenAI secara etis.


(kmp/end)

Posting Komentar untuk "Riset Terbaru BRIN: 90 Persen Mahasiswa PTKIN Bergantung pada ChatGPT!"