Menkeu RI Sri Mulyani: Indonesia akan Gelontorkan Dana Jumbo Sektor Energi

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani. (foto: kemenkeu)

JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia (RI) bersama dengan Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) dan United Nations Development Programme (UNDP) mengkaji kebijakan dan upaya pembangunan sektor keuangan Indonesia yang lebih kuat dengan meningkatkan transisi keuangan berkelanjutan di Indonesia. Adapun keuangan berkelanjutan merupakan salah satu agenda yang diprioritaskan dalam Paris Agreement dalam Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Implementasinya merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan di tengah urgensi transisi net zero emission. Di Indonesia, salah satu langkah menuju penerapan keuangan berkelanjutan dilakukan melalui peluncuran Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform pada side event G20 Bali 2022 lalu.

ETM Country Platform merupakan sebuah bentuk koordinasi utama dan penggerak untuk mendorong transisi yang adil dan terjangkau di Indonesia khusus sektor energi. Hal ini adalah bentuk kesiapan Indonesia dalam memanfaatkan sumber daya keuangan di sektor energi yang dapat menyediakan energi yang andal dan terjangkau selagi tetap berkomitmen terhadap perubahan iklim.

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengatakan, melalui ETM Country Platform, Pemerintah Indonesia akan melakukan berbagai koordinasi dalam menggerakkan transisi energi yang sebagian besar masih berkarbon tinggi menuju energi karbon yang lebih bersih.

"Indonesia telah mengambil tindakan nyata dengan meluncurkan ETM Country Platform. Ini adalah tonggak yang sangat penting dalam merancang transisi energi yang adil dan terjangkau bagi Indonesia. ETM Country Platform menunjukkan Indonesia siap mengerahkan sumber daya keuangan yang besar di industri energi untuk menghasilkan energi yang andal dan murah guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat," ujar Sri Mulyani dalam keterangan tulis, Selasa (13/12/2022).

Menurut Sri Mulyani ETM Country Platform Indonesia akan berfungsi sebagai ‘kendaraan’ nasional guna mengumpulkan lembaga-lembaga swasta dan publik besar untuk bersama-sama mendorong pendanaan yang signifikan pada aksi iklim. Hal ini juga akan menghasilkan pelajaran berharga dan praktik terbaik bagi komunitas global untuk menerapkan kebijakan transisi energi yang lebih baik serta untuk memenuhi tujuan iklim bersama.

"Ini juga menciptakan kesiapan kelembagaan dan pengambil kebijakan Indonesia untuk menarik investasi baru yang signifikan di sektor energi dan pada saat yang sama juga akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca seperti yang ditunjukkan dalam Nationally Determined Contribution (NDC),” ucap Sri Mulyani.

Ke depan Pemerintah Indonesia berencana untuk mengembangkan kerangka pembiayaan dan investasi melalui kerja sama dengan berbagai mitra institusi dalam negeri maupun luar negeri. Melalui kapitalisasi sumber daya keuangan yang signifikan di sektor energi dari hasil kerangka pembiayaan dan investasi tersebut, EMT Country Platform ditargetkan untuk membantu Indonesia memproduksi energi yang berkualitas dan terjangkau bagi pembangunan berkelanjutan yang inklusif, bersamaan dengan pencapaian target net zero emission.

“Peran pemerintah adalah menyiapkan kerangka hukum dan infrastruktur lunak terkait agar pasar Environmental, Social, and Governance (ESG) Indonesia dapat berkembang. Saat ini kami sedang berdiskusi dengan DPR mengenai omnibus law soal pembangunan dan penguatan sektor keuangan Indonesia yang sedang direformasi. Dan kami berharap hal ini dapat menjadi landasan yang kuat bagi sektor keuangan di Indonesia untuk mendukung tujuan pembangunan kita," jelas Sri Mulyani.

 

(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.