Ketum Partai Nasdem Surya Paloh: Satu Teman Berkuasa Lebih Menentukan

Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh. (foto: tvonenews.com)

JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, Surya Paloh, mengkritik prinsip keadilan dalam hukum yang tak lagi dijalankan secara baik. Saat ini, hukum seakan hanya dimiliki oleh orang-orang yang memiliki kekuatan dan kekuasaan saja.

Surya Paloh menyindir percuma belajar hukum. Lantaran pada saat yang bersamaan, lebih menentukan orang yang memiliki kuasa ketimbang ilmu hukum yang sudah dipelajari.

"Boleh percaya atau tidak, satu teman yang berkuasa jauh lebih menentukan daripada 1.000 literatur yang kita baca selama 10 tahun dalam menyelesaikan perkara. Ini yang kita hadapi, suka atau tidak suka," ujar Surya Paloh dalam pidatonya pada Silaturahmi Nasional (Silatnas) ke-3 Badan Advokasi Hukum Partai Nasdem, di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Suka tidak suka, kata Surya Paloh, hal tersebut tengah terjadi dalam proses pembangunan hukum di Indonesia. Saat banyak pihak mengesampingkan nalar dan berhadapan dengan kondisi obyektif.

"Untuk apa kau baca nalar itu, referensi begitu banyak, kau cuma perlu memukul-mukul bahunya saja. Nah kita di sinilah istilahnya dalam perjalanan kehidupan dialektika dan romantikanya kehidupan ini," ujar Surya Paloh.

Menurut Surya Paloh, hukum tidak bisa berdiri sendiri lewat pasal demi pasal saja. Namun, perlu ada ikhtiar di dalamnya untuk membawa perjuangan untuk menghasilkan keadilan yang baik.

"Walaupun ada di negeri kita Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung, yang berperan sebagai payung yang paling di atas untuk menjaga posisi peran dari peradilan, mulai dari tingkat bawah, menengah, tinggi, dan seterusnya, tapi kita berhadapan dengan realita yang ada," kata Surya Paloh menjelaskan.


(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.