Ini Untung Rugi Curhat di Media Sosial

Untung rugi curhat di medsos/ilustrasi. (foto: pixabay)

JAKARTA -- Bagi beberapa orang, curhat di media sosial (medsos) dianggap dapat memberikan ketenangan atas masalah yang menimpa. Memang, mendapat respons atau masukan dari orang lain bisa membuat seseorang merasa lebih tenang, nyaman, dan terhindar dari stres.

Namun, terlampau berlebihan dalam curhat juga tidak bagus. Apalagi di medsos. Ini bisa menimbulkan respons negatif dari orang lain yang berdampak terhadap kondisi mental yang sedang curhat.

"Tak semua orang di media sosial akan memberi solusi sesuai dengan yang kita harapkan. Ada pula orang yang menghakimi dan memberikan respons negatif," ujar Kepala Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Dipa (UNDIPA) Makassar, Erfan Hasmin, saat lokakarya 'Aturan dan Etika Curhat di Media Sosial' yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (8/4/2023).

Oleh sebab itu, agar tidak berlebihan curhat di medsos atau yang populer dengan istilah oversharing, Erfan menyarankan masyarakat untuk tidak mengunggah sesuatu di medsos ketika emosi sedang tidak stabil untuk mencegah respons negatif dari orang lain. "Curhat secara berlebihan bisa menimbulkan respons negatif dari orang lain. Tentu saja ini bisa berakibat memperburuk keadaan dan merusak mental diri sendiri," jelasnya.

Kondisi emosi yang tak stabil kerap membuat seseorang kurang waspada. Selain itu, lanjut Erfan, lebih selektif terhadap apa yang hendak diunggah di medsos adalah langkah tepat sembari berpikir ulang apakah unggahan itu bakal merugikan diri sendiri atau orang lain.

Sementara itu, Wakil Direktur Bidang Penjualan dan Ritel wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Indosat Ooredoo Hutchison, Heny Tri Purnaningsih, yang juga menjadi pembicara dalam lokakarya tersebut, mengingatkan pengguna internet untuk pintar mengendalikan diri dan emosi ketika berselancar di dunia maya.

Heny mengimbau agar pengguna tidak berkomentar di medsos ketika sedang emosi atau dalam keadaan marah. Menurut dia, sesuatu yang diawali dengan amarah akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.

"Hindari mengumbar kehidupan pribadi di medsos. Sebab, urusan pribadi bukan untuk konsumsi publik. Sebaliknya, hormati privasi orang lain dan jangan berkomentar negatif terhadap pendapat orang lain," kata Heny.

Agar terhindar dari dampak buruk medsos, konsultan TIK Anwar Sadat memberikan sejumlah tips, antara lain niat untuk menggunakan medsos sewajarnya saja disertai disiplin waktu. Selanjutnya, masyarakat perlu membuat skala prioritas dalam bermedsos, menyaring konten yang hendak dibaca, dan memastikan bahwa konten tersebut bermanfaat.

"Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak tumbuh dan berkembang, serta tempat di mana kita sebagai bangsa hadir secara bermartabat," kata Anwar memberi ajakan positif.

(dpy)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.