Hasil Pilpres Turki 2023 Bakal Berdampak Hingga ke Mancanegara

Presiden Recep Tayyip Erdogan. (foto: pixabay)

ISTANBUL -- Pemilihan Presiden (Pilpres) 2023 Turki akan menjadi keputusan politik terpenting dalam 100 tahun sejarah negara Eropa Tersebut. Pasalnya, tidak hanya menentukan masa depan negara, tapi juga akan berdampak di mancanegara.

Saat ini Turki dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan. Erdogan yang merupakan pemimpin terlama anggota Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara terbesar kedua di Eropa membawa Turki menjadi pemain global. Ia memodernisasi Turki melalui mega-mega proyek seperti jembatan dan bandara baru serta membangun industri pertahanan yang dicari negara-negara lain.

Namun kebijakan ekonomi suku bunga rendahnya membawa Turki ke krisis biaya hidup dan inflasi. Hal ini menimbulkan kemarahan sebagian pemilih. Pemilik hak suara juga geram dengan lambatnya resposn Pemerintah Erdogan pada gempa bumi di selatan Turki yang menewaskan 50 ribu orang.

Adapun Erdogan yang kini berusia 69 tahun dan telah memenangkan banyak pemilihan itu mengatakan, ia menghormati demokrasi.

Bila oposisi menang, ribuan tahanan politik dan aktivis yang ditahan selama pemerintahan Erdogan bakal dibebaskan. Kritikus khawatir bila Erdogan memenangkan pemilihan ia akan menjadi semakin otoriter.

Sementara, kekalahan Erdogan, salah satu sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin paling penting, akan menjadi pukulan berat bagi Pemerintahan Kremlin. Tapi akan menjadi keuntungan bagi pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan banyak negara Eropa serta Timur Tengah yang bermasalah dengan Erdogan.

Saat ditanya mengenai Pilpres Turki dan diberitahu kedua belah pihak bersengketa mengenai hasil pemungutan suara, Biden singkat memberikan tanggapan. "Terdengar familiar ya?" kata Biden dikutip dari Reuters, Senin (15/5/2023).

Salah satu pemilih di Istanbul, Turki, Gungor Yucel yang berusia 80 tahun, menyatakan, sejak pemilu sebelumnya gagasan dan pilihannya sudah berubah. "Saat ini saya merasa terhina, kami lelah dengan kata-kata kosong, tentu ada hal-hal baik yang dilakukan Erdogan. Tapi akhir-akhir ini mereka meremehkan dan menghina negara, sulit untuk mengatasinya di usia tertentu," kata Yucel menegaskan.


(dvr)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.