Hasil Survei Citra Polri Pulih dan Membaik, Pengamat: Kepercayaan Masyarakat Masih Naik-Turun

Logo Polri. (foto: antaranews.com)

JAKARTA -- Berdasarkan dari hasil survei Litbang Kompas yang diselenggarakan sejak 29 April hingga 10 Mei 2023, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat pasca-kasus Ferdy Sambo beberapa waktu lalu. Sehingga citra Polri yang sebelumnya turun kembali pulih.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto sepakat dengan hasil survei Kompas. Namun dengan catatan bahwa hasil survei tersebut bukan hasil final dari membangun kepercayaan masyarakat. Karena membangun trust tersebut adalah kerja berkesinambungan dan konsisten.

"Selama ini yang terjadi kepercayaan masyarakat masih fluktuatif dan tidak stabil. Sangat mudah turun bila ada kasus-kasus melibatkan personel kepolisian yang menjadi sorotan masyarakat dan viral," ujar Bambang Rukminto dilansir dari Republika, Senin (22/5/2023).

Bambang Rukminto menilai yang membuat kepercayaan masyarakat meningkat di antaranya adalah proses hukum maupun penyelenggaraan sidang Komisi Kode Etik Profesi Polri (KKEP) oleh internal Polri pada para oknum pelanggar. Hal itu menunjukkan ada langkah-langkah konkret yang dilakukan oleh Kapolri untuk menindak tegas anak buahnya yang bersalah.

"Hanya saja langkah-langkah tersebut masih belum terlalu signifikan membawa dampak pada stabilitas kepercayaan masyarakat pada Polri. Karena masih belum konsisten dan belum ada perombakan secara sistem dan struktur lembaga," jelas Bambang Rukminto.

Menurut Bambang Rukminto, penindakan masih sekedar respons instan pada tuntutan masyarakat. Respons memang penting, tetapi akan lebih menyentuh akar masalah dan berjangka panjang jika diiringi perombakan internal yang signifikan dan substansial. Bukti bahwa respons masih belum menyentuh substansi masalah, terlihat dari perbedaan perlakuan pada pelanggar pidana.

Dalam survei Litbang Kompas, sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of eror +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Hasilnya, citra Polri terlihat semakin membaik dari sebelumnya yang sempat menurun di angka 49 persen. Pada survei Mei 2023 ini, 61,6 persen responden menilai positif citra Polri. Dalam survei itu responden diberikan sejumlah pertanyaan mengenai Polri. Rata-rata responden menilai kinerja Polri membaik.

Anggota Komisi III DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, meminta agar Polri menjaga tren positif tersebut. "Polri memang terus melakukan upaya memperbaiki kinerja yang berimbas pada peningkatan kepercayaan publik. Hal ini tentu kita apresiasi dan berharap bahwa tren ini terus dijaga sehingga visi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mewujudkan Polisi Presisi benar-benar terealisasi di lapangan,” kata Cucun, Senin (22/5/2023).

Institusi Polri sempat diterpa berbagai kasus hukum seperti kasus pembunuhan Bharada E, Tragedi Kanjuruhan, dan kasus keterlibatan perwira tinggi Polri sebagai bandar narkoba yang menjadi salah satu pemicu turunnya kepercayaan publik. Politikus PKB tersebut mengatakan, publik melihat upaya kesungguhan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya dalam memperbaiki kinerja setelah rentetan kasus yang mendorong institusi Polri ke titik nadir.

“Tapi publik juga bisa melihat kesungguhan Kapolri dan jajarannya untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut ke ranah hukum sehingga para pelaku mendapatkan hukuman setimpal,” kata Cucun menjelaskan.


(dkd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.